“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada wajty Senin dan Kamis. Maka aku suka jika amalanku dihadapkan, sedangkan aku sedang berpuasa.” [HR. Tirmidzi no. 747]
2. Puasa TASU’A
Jumat, 29 September 2017 — 9 Muharram 1439 H
Dalil:
Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata, bahwa ketika Nabi ﷺ melakukan puasa hari ’Asyura, dan memerintahkan kaum Muslimin untuk melakukannya. Pada saat itu ada yang berkata:
“Puasa ‘Asyura aku memohon kepada Allah, agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu.”
Imam an-Nawawi rahimahullah berkata: “Keutamaannya menghapus semua dosa-dosa kecil. Atau boleh dikatakan menghapus seluruh dosa, kecuali dosa besar.”
4. Puasa SETELAH ASYURA
Ahad, 1 Oktober 2017 — 11 Muharram 1439 H
Jika seseorang tidak bisa berpuasa di hari kesembilan untuk mengiringi hari kesepuluh, hendaknya ia berpuasa di hari kesebelas untuk menyelisihi orang-orang Yahudi
5. Puasa Sunnah SENIN
Senin, 2 Oktober 2017 — 12 Muharram 1439 H
Dalil:
Keutamaan Senin dan Kamis secara umum dijelaskan dalam hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berikut, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Pintu Surga dibuka pada waktu Senin dan Kamis. Setia hamba yang tidak berbuat syirik pada Allah sedikit pun akan diampuni (pada hari tersebut), kecuali seseorang yang memiliki percekcokan (permusuhan) antara dirinya dan saudaranya. Nanti akan dikatakan pada mereka, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai. Akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai.” [HR. Muslim no. 2565]
6. Puasa AYYAMUL BIDH ~ dan Puasa Sunnah KAMIS
Selasa, Rabu, Kamis, 3-5 Oktober 2017 — 13, 14, 15 Muharram 1439 H
Dalil:
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah ﷺ bersabda: