RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM MAKAN KURMA KERING DENGAN KEJU
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM MAKAN KURMA KERING DENGAN KEJU
Sebagaimana yang diriwayatkan dari kedua anak Busyr As-Sulamiyyain, mereka berdua berkata:
“Rasulullah ﷺ pernah mengunjungi kami, maka kami hidangkan kepada beliau keju dan kurma kering, sedangkan beliau ﷺ sangat menyukai keju dan tamr (kurma kering)” [HR Abu Dawud (no. 3837) dan Ibnu Majah (no. 3343) dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Ibni Majah (no. 2694)]
Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah memberikan komentarnya terhadap hadis tersebut dalam Ath-Thibb An-Nabawy: “Zubdah (keju) dapat berfungsi:
• Melunakkan tinja,
• Melemaskan syaraf dan bengkak yang terjadi pada kandung empedu dan juga kerongkongan,
• Berkhasiat juga mengatasi kekeringan yang terjadi.
• Bila dioleskan pada gusi bayi, berkhasiat sekali memercepat pertumbuhan gigi.
• Berguna untuk mengatasi batuk yang timbul karena hawa panas atau hawa dingin,
• Menghilangkan kudis dan kulit kasar.
Rasa mual yang terkandung dapat menghilangkan selera makan, namun dapat diatasi dengan makanan yang manis-manis seperti madu dan kurma. Ketika Nabi ﷺ mengombinasikan antara kurma dan keju, terdapat hikmah agar kedua jenis makan tersebut saling melengkapi.” [Ath-Thibb An-Nabawy (hal. 313) oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, cet. Maktabah Nizaar Musthafa Al-Baaz, th 1418H]
Keju dengan kandungan lemak dan protein yang tinggi dapat menambah kekurangan kandungan lemak yang terkandung dalam kurma.