Kategori: Uncategorized

PERTANYAAN DI ALAM KUBUR

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
PERTANYAAN DI ALAM KUBUR
Fitnah secara bahasa berarti ujian (ikhtibaar), sedangkan secara istilah Fitnah Kubur adalah pertanyaan yang ditujukan kepada mayit tentang Rabbnya, agamanya, dan Nabinya. Hal ini benar berdasarkan Alquran dan Sunnah. [Lihat Syarah Lum’atul I’tiqod hal 67, syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin]
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari hadis Al Barra’ bin ‘Azib, bahwasanya ketika seorang mayit telah selesai dikuburkan dan dihadapkan pada alam Akhirat, maka akan datang padanya dua malaikat (yaitu malaikat Munkar dan Nakir) yang akan bertanya kepada sang mayit tiga pertanyaan:
• Pertanyaan Pertama: “Man Robbuka?” … Siapakah Robbmu?
• Pertanyaan Kedua: “Wa maa diinuka?” … Dan apakah agamamu?
• Pertanyaan Ketiga: “Wa maa hadzaar rujululladzii bu’itsa fiikum?” … Dan siapakah orang yang telah diutus di antara kalian ini?
Tiga pertanyaan inilah yang disebut dengan Fitnah Kubur. Oleh karena itu, tiga pertanyaan pokok ini merupakan masalah besar yang penting dan mendesak untuk diketahui. Wajib bagi setiap manusia untuk mengetahui, meyakini, dan mengamalkan hal ini, baik secara lahir maupun batin. Tidak seorang pun dapat beralasan untuk tidak mengetahui tiga hal tersebut dan tidak memelajarinya. Bahkan ketiga hal ini harus dipelajari sebelum hal lain.
Tiga pertanyaan ini juga awal dari nikmat dan siksaan di Alam Kubur. Orang-orang yang bisa menjawab adalah orang-orang yang paham, yakin, dan mengamalkannya selama hidup sampai akhir hayat, dan meninggal dalam keimanan. Seorang Mukmin yang bisa menjawab ketiga pertanyaan, maka dia akan memeroleh Nikmat Kubur. Adapun orang kafir yang tidak bisa menjawabnya, maka dia akan dihadapkan kepada Azab Kubur.
Allah ﷻ telah berfirman dalam Alquran di Surat Ibrahim ayat ke 27:
يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di Akhirat. Dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim, dan memerbuat apa yang Dia kehendaki.” [QS. Ibrahim: 27]
Tafsiran ayat “Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh …” dijelaskan dalam hadis berikut:
عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « الْمُسْلِمُ إِذَا سُئِلَ فِى الْقَبْرِ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، فَذَلِكَ قَوْلُهُ ( يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِى الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِى الآخِرَةِ)
Dari Al-Bara’ bin ‘Azib, Rasulullah ﷺ bersabda: “Jika seorang Muslim ditanya di Alam Kubur, ia akan berikrar bahwa tidak ada Sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, maka inilah tafsir ayat: ‘Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di Akhirat.’” [HR. Bukhari, no. 4699]
Dari Al-Bara’ bin ‘Azib pula, Nabi ﷺ menerangkan tentang ayat “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di Akhirat”, beliau mengatakan:
فِى الْقَبْرِ إِذَا قِيلَ لَهُ مَنْ رَبُّكَ وَمَا دِينُكَ وَمَنْ نَبِيُّكَ
“Di Alam Kubur akan ditanyakan siapa Rabbmu, apa agamamu, dan siapa nabimu.” [HR. Tirmidzi, no. 3120. Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini Hasan Sahih. Hadis ini dikeluarkan pula oleh Bukhari, no. 1369 dan Muslim, no. 2871]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ أَوْ قَالَ أَحَدُكُمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ يُقَالُ لأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالآخَرُ النَّكِيرُ ، فَيَقُولَانِ : مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ ؟ فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُ : هُوَ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. فَيَقُولانِ : قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ هَذَا ، ثُمَّ يُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ سَبْعُونَ ذِرَاعًا فِي سَبْعِينَ ، ثُمَّ يُنَوَّرُ لَهُ فِيهِ ، ثُمَّ يُقَالُ لَهُ : نَمْ ، فَيَقُولُ : أَرْجِعُ إِلَى أَهْلِي فَأُخْبِرُهُمْ ، فَيَقُولَانِ : نَمْ كَنَوْمَةِ الْعَرُوسِ الَّذِي لا يُوقِظُهُ إِلا أَحَبُّ أَهْلِهِ إِلَيْهِ حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ.
وَإِنْ كَانَ مُنَافِقًا قَالَ : سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ فَقُلْتُ مِثْلَهُ لا أَدْرِي. فَيَقُولَانِ : قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ ذَلِكَ ، فَيُقَالُ لِلأَرْضِ : الْتَئِمِي عَلَيْهِ ، فَتَلْتَئِمُ عَلَيْهِ ، فَتَخْتَلِفُ فِيهَا أَضْلاعُهُ ، فَلا يَزَالُ فِيهَا مُعَذَّبًا حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ
“Apabila mayit atau salah seorang dari kalian sudah dikuburkan, ia akan didatangi dua malaikat hitam dan biru. Salah satunya Munkar, dan yang lain Nakir.
Keduanya berkata: “Apa pendapatmu tentang orang ini (Nabi Muhammad)?”
Maka ia menjawab sebagaimana ketika di dunia: “Abdullah dan Rasul-Nya. Aku bersaksi bahwa tiada Sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Keduanya berkata: “Kami telah mengetahui bahwa kamu dahulu telah mengatakan itu.” Kemudian kuburannya diperluas 70 x 70 hasta dan diberi penerangan, dan dikatakan: “Tidurlah.”
Dia menjawab: “Aku mau pulang ke rumah untuk memberitahu keluargaku.”
Keduanya berkata: “Tidurlah sebagaimana tidurnya pengantin baru. Tidak ada yang dapat membangunkannya kecuali orang yang paling dicintainya, sampai Allah membangkitkannya dari tempat tidurnya tersebut.”
Apabila yang meninggal adalah orang munafik, ia menjawab: “Aku mendengar orang mengatakan, aku pun mengikutinya, dan aku tidak tahu.”
Keduanya berkata: “Kami berdua sudah mengetahui bahwa kamu dahulu mengatakan itu.” Dikatakan kepada bumi: “Himpitlah dia.”
Maka dihimpitlah jenazah tersebut sampai tulang rusuknya berserakan, dan ia akan selalu merasakan azab itu sampai Allah bangkitkan dari tempat tidurnya tersebut.” [HR. Tirmidzi, no. 1071. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadis ini Hasan]
Orang yang Kuat Imannya yang Bisa Menjawab Pertanyaan Kubur
Bukti di Alam Kubur, ahli ikhlas dan orang yang kuat imannya akan mudah menjawab pertanyaan kubur adalah riwayat berikut:
Al-Mas’udi berkata: dari ‘Abdullah bin Mukhariq, dari bapaknya, dari ‘Abdullah, ia berkata: “Sesungguhnya seorang Mukmin jika meninggal dunia, ia akan didudukkan di kuburnya. Ia akan ditanya, ‘Siapa Rabbmu?’, ‘Apa agamamu?’, ‘Siapa nabimu?’ Allah akan menguatkan orang beriman itu untuk menjawab. Ia akan menjawab, ‘Rabbku Allah, agamaku Islam, nabiku Muhammad ﷺ.’ Lantas ‘Abdullah membacakan firman Allah Surat Ibrahim ayat 27.” [Diriwayatkan oleh Ath-Thabari dan ‘Abdullah bin Imam Ahmad dalam As-Sunnah, no. 1429; Al-Baihaqi dalam ‘Adzab Al-Qabr, no. 9. Semuanya dari jalur Al-Mas’udi dengan sanad yang hasan. Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 612]
Referensi:
• Iidhah Syarh As-Sunnah li Al-Muzani.Cetakan Tahun 1439 H. Syaikh Dr. Muhammad bin ‘Umar Salim Bazmul. Penerbit Darul Mirats An-Nabawiy.
• Syarh As-Sunnah. Cetakan kedua, Tahun 1432 H. Imam Al-Muzani. Ta’liq: Dr. Jamal ‘Azzun. Penerbit Maktabah Dar Al-Minhaj.
• Tamam Al–Minnah ‘ala Syarh As-Sunnah li Al-Imam Al-Muzani.Khalid bin Mahmud bin ‘Abdul ‘Aziz Al-Juhani. alukah.net.
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: nasihatsahabatcom@gmail.com
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook:
https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
PERTANYAAN DI ALAM KUBUR
Admin Nasihat Sahabat

Artikel Terbaru

DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…

2 months lalu

BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…

2 months lalu

BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…

2 months lalu

LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…

3 months lalu

KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…

3 months lalu

SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…

4 months lalu