PERINTAH UNTUK BERZIKIR, DAN BUKAN BERDOA, SETELAH SELESAI MENUNAIKAN SHALAT

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
PERINTAH UNTUK BERZIKIR, DAN BUKAN BERDOA, SETELAH SELESAI MENUNAIKAN SHALAT
>> Apabila kita ingin berdoa kepada Allah, maka berdoalah kepada-Nya ketika masih di dalam shalat, SEBELUM salam
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah pernah ditanya: “Sebagian orang setelah menunaikan shalat fardhu mengangkat kedua tangannya untuk berdoa. Bagaimana pendapatmu mengenai hal ini?”
Beliau rahimahullah menjawab:
Doa setelah salam TIDAK termasuk petunjuk (ajaran) Nabi ﷺ. Karena Allah taala berfirman:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), berzikirlah pada Allah.” [QS. An Nisa’ (4): 103]
Hal ini dikecualikan untuk satu kondisi, yaitu shalat Istikharah. Karena mengenai shalat Istikharah, Nabi ﷺ bersabda: ”Jika kalian bertekad melakukan suatu perkara, maka kerjakanlah shalat dua rakaat, lalu berdoalah … .”
Lafal hadis yang dimaksudkan adalah:
إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلِ
“Jika kalian bertekad mengerjakan suatu perkara, maka kerjakanlah shalat dua rakaat selain shalat wajib, lalu bacalah doa: …” [HR. Bukhari no. 7390]
Maka dalam shalat Istikharah, doanya terletak sesudah mengerjakan shalat dua rakaat.
Adapun shalat SELAIN shalat Istikharah, maka tidak termasuk petunjuk Nabi ﷺ untuk berdoa setelah shalat, baik dengan mengangkat tangan ataupun tidak, baik shalat fardhu maupun shalat sunnah. Karena Allah taala memerintahkan kita untuk berzikir (BUKAN BERDOA, -pen) setelah selesai menunaikan shalat. Hal ini berdasarkan firman Allah taala:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), berzikirlah pada Allah.” [QS. An Nisa’ (4): 103]
Dapat pula diperhatikan dalam surat Al Jumuah:
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan berzikirlah pada Allah sebanyak-banyaknya.” [QS. Al Jumu’ah: 10]
Oleh karena itu dapat kita katakan, bahwa apabila engkau ingin berdoa kepada Allah, maka berdoalah kepada-Nya sebelum salam. Hal ini karena dua alasan:
Alasan pertama: Inilah yang diperintahkan oleh Rasul ﷺ. Beliau ﷺ membicarakan tentang tasyahud: “Jika kalian selesai (dari tasyahud), maka pilihlah doa yang kalian suka berdoa dengannya.”
Alasan kedua: Jika engkau berada dalam shalat, maka berarti engkau sedang bermunajat kepada Rabbmu. Jika engkau telah selesai mengucapkan salam, berakhir pula munajatmu tersebut. Lalu manakah yang lebih afdhal (lebih utama), apakah meminta pada Allah ketika bermunajat kepada-Nya ataukah setelah engkau berpaling (selesai) dari shalat? Jawabannya tentu yang pertama, yaitu ketika engkau sedang bermunajat kepada Rabbmu.
Adapun ucapan zikir setelah menunaikan shalat (setelah salam) yaitu ucapan Astagfirullah sebanyak tiga kali, Ini memang doa, namun ini adalah doa yang berkaitan dengan shalat. Ucapan istighfar seseorang sebanyak tiga kali setelah shalat bertujuan untuk menambal kekurangan yang ada dalam shalat. Maka pada hakikatnya, ucapan zikir ini adalah pengulangan dari shalat.
Lalu penanya tadi bertanya lagi: Wahai Syaikh, orang-orang tadi sering berdalil bahwa Rasulullah ﷺ ketika selesai shalat Subuh berpaling ke makmum lalu mengangkat kedua tangannya (untuk berdoa). Apakah hadis tersebut Shahih?
Syaikh rahimahullah menjawab: Hadis ini tidak diketahui periwayatannya. Jika pun ada, maka hadis ini adalah hadis yang lemah. [Liqo’at Al Bab Al Maftuh, kaset no. 82]
Catatan:
Dalam Majmu’ Fatawa Ibnu Baz 11/168, Syaikh Ibnu Baz menjelaskan, bahwa berdoa tanpa mengangkat tangan dan tidak bareng-bareng (jama’i), maka tidaklah mengapa. Hal ini dibolehkan karena terdapat dalil, bahwa Nabi ﷺ berdoa sebelum atau sesudah salam. Begitu juga untuk shalat sunnah, boleh berdoa setelahnya karena tidak ada dalil yang menunjukkan larangan hal ini, walaupun dengan mengangkat tangan, karena mengangkat tangan adalah salah satu sebab terkabulnya doa. Mengangkat tangan tidak dilakukan selamanya, namun dilakukan hanya dalam beberapa keadaan saja, karena tidak diketahui dari Nabi ﷺ bahwa beliau ﷺ selalu mengangkat tangan dalam setiap nafilah dan setiap perkara kebaikan.
Muhammad Abduh Tuasikal
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: nasihatsahabatcom@gmail.com
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Admin Nasihat Sahabat

Artikel Terbaru

DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…

3 months lalu

BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…

3 months lalu

BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…

3 months lalu

LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…

3 months lalu

KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…

3 months lalu

SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…

4 months lalu