بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
PERINTAH PERBANYAK DZIKIR DI 13 HARI PERTAMA DZULHIJJAH
Jumlah hari yang disunnahkan untuk memerbanyak dzikir adalah sebanyak 13 hari, yaitu sepuluh hari pertama Dzulhijjah dan tiga hari Tasyriq (11,12 dan 13 Dzulhijjah), yaitu:
Perbanyak Tahlil, Takbir dan Tahmid di Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ وَلاَ أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ الْعَشْرِ ، فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ
“Tidaklah ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah, dan amal saleh yang lebih dicintai Allah ta’ala daripada sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Maka perbanyaklah ucapan Tahlil (Laa Ilaaha Illallah), Takbir (Allaahu Akbar) dan Tahmid (Alhamdulillaah).” [HR. Ahmad dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma]
Dianjurkan memperbanyak takbir dan mengeraskannya bagi laki-laki, baik di masjid, di rumah maupun di tempat-tempat umum, sebagaimana yang diriwayatkan Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah dalam Shahih beliau:
وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ وَأَبُو هُرَيْرَةَ يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِ فِي أَيَّامِ الْعَشْرِ يُكَبِّرَانِ وَيُكَبِّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيرِهِمَا وَكَبَّرَ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيٍّ خَلْفَ النَّافِلَةِ
“Dahulu Ibnu Umar dan Abu Hurairah keluar menuju pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah dalam keadaan bertakbir dan manusia pun ikut bertakbir. Dan Muhammad bin Ali bertakbir setelah sholat sunnah.”
Beberapa Ketentuan dalam Takbir Dzulhijjah:
Ulama menjelaskan bahwa takbir di sini ada dua bentuk:
Pertama: Takbir Muthlaq, yaitu takbir yang dibaca kapan saja tanpa terikat waktu, dimulai sejak awal Dzulhijjah sampai akhir hari Tasyriq.
Kedua: Takbir Muqoyyad, yaitu takbir yang terkait dengan waktu sholat, dibaca setiap selesai sholat lima waktu, dimulai sejak Subuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) sampai akhir hari Tasyriq.
Hal ini disyari’atkan berdasarkan Ijma’ dan perbuatan sahabat radhiyallahu’anhum [Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 8/312 no. 10777]
Takbir ini disyariatkan bagi selain jamaah haji.
Lafaz takbir di antaranya adalah seperti yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu, beliau membaca takbir pada hari-hari Tasyriq:
الله أكبر، الله أكبر، لا إله إلا الله، والله أكبر، الله أكبر، ولله الحمد
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, laa ilaaha illallah, wallahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahil hamd”
Artinya:
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar, dan segala puji hanya bagi Allah).” [HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnaf-nya, Al-Irwa’: 654]
Dan beberapa lafaz lain yang diriwayatkan dari para sahabat dan tabi’in, namun TIDAK ada dalil khusus dari Nabi ﷺ, sehingga dalam perkara ini terdapat KELUASAN [Lihat Asy-Syarhul Mumti’, Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah, 5/169-171]
Perbanyak Dzikir Mulai 1 Sampai dengan 13 Dzulhijjah
Allah ta’ala berfirman:
وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ
“Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah DIMAKLUMI tersebut.” [Al-Hajj: 28]
Allah ta’ala juga berfirman:
وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ
“Dan berdzikirlah dengan menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah DITENTUKAN.” [Al-Baqoroh: 203]
Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah menyebutkan dalam Shahih beliau,
وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ أَيَّامُ الْعَشْرِ وَالأَيَّامُ الْمَعْدُودَاتُ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ
“Dan berkata Ibnu ‘Abbas: Berdzikirlah kepada Allah pada hari-hari yang telah DIMAKLUMI maksudnya adalah pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, sedangkan hari-hari yang sudah DITENTUKAN adalah hari-Hari Tasyriq (11-13 Dzulhijjah).”
Rasulullah ﷺ bersabda:
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرٍ لِلَّهِ
“Hari-hari Tasyriq adalah hari-hari makan, minum dan berdzikir kepada Allah.” [HR. Muslim dari Nubaisyah bin ‘Amr Al-Hudzali radhiyallahu’anhu]
Perbanyak Doa dan Dzikir Pada Hari Arafah (9 Dzulhijjah)
Disunnahkan bagi kaum Muslimin secara umum, selain berpuasa pada hari Arafah, juga untuk lebih memerbanyak doa dan dzikir pada hari Arafah. Nabi ﷺ bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
“Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari Neraka adalah hari Arafah. Sesungguhnya Allah akan mendekati mereka, kemudian membanggakan hamba-hamba-Nya kepada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?” (HR. Muslim no. 1348 dari Aisyah radhiyallahu’anha).
Juga sabda Nabi ﷺ:
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan sebaik-baik dzikir yang aku ucapkan dan juga diucapkan para nabi sebelumku adalah:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Laa ilaaha illaLlahu wahdah, laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘ala kulli syaiin Qodiir”
Artinya:
Tidak ada yang berhak disembah selain Allah yang satu saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kekuasaan dan milik-Nya segala pujian, dan Dia Maha Mampu atas segala sesuatu).” [HR. At-Tirmidzi dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu’anhuma, Shahihul Jaami’: 3274]
✏ Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah
Sumber:
Baca artikel lengkap di:
┄┄┉┉✽̶»̶̥ »̶̥✽̶┉┉┄┄
Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat..!
? www.nasihatsahabat.com
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…