“Dan tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami), melainkan karena (tanda-tanda) itu telah didustakan oleh orang terdahulu.
Dan telah Kami berikan kepada kaum Samud unta betina (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya (unta betina itu).
Dan Kami tidak mengirimkan tanda-tanda itu, melainkan untuk menakut-nakuti.” [QS. Al-Isra’: 59]
Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah menjelaskan, bahwa agar dengan sebab ini, manusia sadar dan jera dari bermaksiat terus-menerus. Beliau rahimahullah berkata:
المقصود منها التخويف والترهيب ليرتدعوا عن ما هم عليه
“Maksud ayat ini adalah memberikan rasa takut, agar manusia jera (efek jera dan berhenti) melakukan maksiat saat itu.” [Tafsir As-Sa’di: 461]
Ibnul Qayyim rahimahullah juga menjelaskan, bahwa gempa bumi ini terjadi agar manusia meninggalkan kemaksiatan, dan kembali kepada Allah ﷻ. Beliau rahimahullah berkata:
“Allah ﷻ terkadang mengizinkan bumi untuk bernafas. Maka terjadilah gempa bumi yang dasyat, sehingga hamba-hamba Allah ketakutan dan mau kembali kepada-Nya, meninggalkan kemaksiatan, dan merendahkan diri kepada Allah dan menyesal.” [Miftah Daris Sa’adah 1/221]