“Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat” yang artinya: Segala puji bagi Allah yang dengan kenikmatan-Nya menjadi sempurna segala amal saleh.
Kemudian ucapan Hamdalah lainnya adalah:
الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ.
“Alhamdulillah ‘ala kulli hal“ yang artinya: Segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan.
Lantas apa beda penggunaan dua kalimat ini?
Kalimat yang pertama diucapkan untuk melihat hal-hal yang kita sukai. Sedangkan kalimat kedua diucapkan ketika menyaksikan hal-hal yang tidak kita sukai, meniru apa yang disabdakan oleh tuntunan kita, Nabi Muhammad ﷺ, seperti yang termaktub dalam hadis berikut ini:
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha , kebiasaan Rasulullah jika menyaksikan hal-hal yang beliau sukai adalah mengucapkan “Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat”. Sedangkan jika beliau menyaksikan hal-hal yang tidak menyenangkan, beliau mengucapkan “Alhamdulillah ‘ala kulli hal“” [HR Ibnu Majah no 3803 dinilai Hasan oleh al Albani]
Demikian perbedaan kedua ucapan Alhamdulillah tersebut.