PENDAPAT YANG KUAT INSYAALLAH, MENGANGKAT JARI MULAI DARI AWAL TAHIYAT
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
PENDAPAT YANG KUAT INSYAALLAH, MENGANGKAT JARI MULAI DARI AWAL TAHIYAT
Pertanyaan:
Ustadz, sebetulnya kapan sih disunnahkan berisyarat ketika Tahiyat? Apakah dari awal Tahiyat? Ataukah ketika mengucapkan Asyhadu an laa ilaaha illallah …dst ?
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc. menjawab:
Pendapat yang kuat in syaa Allah, isyarat itu DIMULAI DARI AWAL TASYAHUD. Berdasarkan hadis Ibnu Umar radhiallahu’anhuma:
أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- كان إذا قعد في التشهد وضع يده اليسرى على ركبته اليسرى ، ووضع يده اليمنى على ركبته اليمنى ، وعقد ثلاثة وخمسين وأشار بالسبابة
“Sesungguhnya Nabi ﷺ apabila duduk bertasyahud, beliau letakkan tangan kirinya di atas lututnya yang kiri, dan meletakkan tangan kanannya di atas lututnya yang kanan, dan membentuk lima puluh tiga dan berisyarat dengan telunjuknya.” [HR Muslim]
Dalam hadis ini disebutkan, bahwa beliau berisyarat apabila duduk Tasyahud.
Sebagian ulama berpendapat, bahwa isyarat dengan telunjuk itu dimulai saat mengucapkan Asyhadu an laa ilaaha illallah. Mereka berdalil dengan lafal hadis:
قد حلَّقَ الإبهامَ والوُسطَى , ورفَع الَّتي تليهِما , يَدعو بِها في التَّشهُّدِ
“Nabi melingkarkan jari telunjuk dan jari tengah, lalu mengangkat jari yang ada di antara keduanya (yaitu jari telunjuk), beliau berdoa dengan isyarat tersebut ketika Tasyahud.” [HR. Ibnu Majah. Sahih]
Beliau ﷺ berdoa dengan isyarat tersebut, sedangkan doa dimulai setelah mengucapkan Dua Kalimat Syahadat.
Akan tetapi pendalilan dengan lafal ini LEMAH, karena doa itu mencakup doa ibadah dan doa memohon. Dan Tahiyat terdiri dari dua macam doa tadi. Sehingga tidak bisa dikatakan, bahwa yang dimaksud doa dalam hadis tersebut adalah doa memohon saja, karena tidak ada dalil yang mengkhususkannya.
Kesimpulannya:
TIDAK ADA SATU PUN DALIL yang menunjukkan, bahwa isyarat dengan telunjuk dimulai saat ucapan Asyhadu.. dst.