Jika Anda mengakui mencintai tetapi tidak menikahi atau segera menikahi, maka itu semua hanya cinta kasih yang menjelma saja dalam pandangan mata yang berfatamorgana.
• Walaupun yang diumbar adalah sajak romantis yang mengalahkan merdu kicauan burung,
• Walaupun sentuhan sayang yang dibelai mengalahkan tetesan embun, dan
• Walaupun buah tangan yang diberi adalah rangkaian melati bersanggul jelita.
Semuanya tanpa pernikahan adalah semi palsu bahkan tipu daya.
Mengapa? Karena orang yang paling mengetahui hakikat pembuktian cinta mengatakan, BUKTI CINTA ADALAH MENIKAH. Rasulullah ﷺ bersabda:
لَمْ أَرَ لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلَ النِّكَاحِ
“Saya belum pernah melihat solusi untuk dua orang yang saling jatuh cinta, selain menikah.” [HR. Ibnu Majah 1847, Mushannaf Ibn Abi Syaibah 15915 dan dishahihkan Al-Albani]
“Sungguh para dokter dan yang lainnya bersepakat dalam pandangan orang-orang yang berakal mengenai pengobatan, bahwa obat dari penyakit ini (mabuk cinta) adalah bertemunya dua roh dan menempelnya dua badan (yaitu menikah).” [Raudhatul Muhibbin, hlm. 212]
Sekali lagi, pembuktian cinta hanya dengan menikah!
Penulis: Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK. hafidzahullah