بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
PEMBAHASAN SINGKAT TERKAIT PENGGUNAAN KALIMAT “KALAU SEANDAINYA”
>> Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan:
Apa hukum memakai ungkapan “Kalau seandainya”?
Jawaban:
Pemakaian kata “Kalau seandainya”itu ada rincian sebagai berikut:
a) Kalau yang dimaksud adalah semata-mata pengabaran, maka ini tidak mengapa. Seperti seorang mengatakan kepada orang lain: ‘Kalau seandainya engkau mengunjungiku, niscaya aku akan memuliakanmu.’ Atau mengatakan: ‘Kalau seandainya aku mengetahui dirimu, niscaya aku akan mendatangimu.’
b) Yang dimaksud dengannya adalah sebuah angan-angan, maka ini sesuai dengan apa yang diangan-angankan. Kalau yang diangan-angankan adalah perkara kebaikan, maka dia dapat pahala dengan niatnya, dan jika yang diangan-angankan itu adalah selain daripada itu, maka sesuai dengan angan-angannya.
Oleh karena itu Nabi ﷺ bersabda tentang orang yang memiliki harta yang diinfakkan di jalan Allah dan jalan kebaikan, dan seorang yang lainnya tidak memiliki harta, kemudian dia mengatakan: ‘Kalau seandainya aku memiliki harta seperti Si Fulan, niscaya aku akan beramal seperti apa yang diamalkan oleh Fulan.’
Maka Rasulullah ﷺ bersabda:
هما في الأجر سواء
“Keduanya dari sisi pahala sama.”
Kemudian yang kedua. Ada seorang yang memiliki harta tapi dia menginfakkannya pada perkara yang tidak baik. Kemudian ada laki-laki yang lainnya mengatakan: “Kalau seandainya aku memiliki harta seperti Fulan, niscaya aku akan berbuat seperti perbuatan Fulan.”
Maka Rasulullah ﷺ bersabda:
هما في الوزر سواء
“Keduanya dari sisi dosa sama.”
Maka kalimat kalau seandainya (لو), apabila dipakai untuk berangan-angan, hukumnya sesuai dengan apa yang diangankan oleh hamba. Kalau berupa kebaikan, maka itu baik. Kalau dia berangan-angan dari selain itu, maka hukumnya sesuai dengan yang diangankan.
c) Kalau yang dimaksud dengannya adalah penyesalan terhadap apa yang telah berlalu, maka ini yang dilarang. Karena itu tidak berfaidah sedikit pun, dan semuanya itu akan bisa membuka pintu kesedihan dan penyesalan. Dalam hal ini Rasulullah ﷺ bersabda:
الْمُؤْمِنُ القَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إلى اللهِ مِنَ المُؤْمِنِ الضَّعِيفِ، وفي كُلٍّ خَيْرٌ. احْرِصْ علَى ما يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ باللَّهِ وَلَا تَعْجِزْ، وإنْ أَصَابَكَ شَيءٌ، فلا تَقُلْ: لو أَنِّي فَعَلْتُ كانَ كَذَا وَكَذَا، وَلَكِنْ قُلْ: قَدَرُ اللهِ وَما شَاءَ فَعَلَ؛ فإنَّ (لو) تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ.
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah ﷻ daripada Mukmin yang lemah, dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu, dan mintalah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu), serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah.
Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata: ‘Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu.’ Tetapi katakanlah: ‘Qodarullahu wa maa sya-a fa’al (Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki, pasti terjadi).’ Karena ucapan law (seandainya) akan membuka (pintu) perbuatan setan.” [HR. Muslim]
Dan hakikatnya, sesungguhnya itu tidak ada faidahnya, karena seorang itu melakukan apa yang diperintahkan padanya dari usaha-usaha yang bermanfaat baginya. Akan tetapi tatkala takdir dan ketentuan Allah berbeda dengan apa yang diinginkan, maka kalimat “Seandainya”pada keadaan ini itu akan bisa membuka pintu penyesalan dan kesedihan.
Oleh karena itu Rasulullah ﷺ melarang dari hal ini, karena Islam tidaklah menyukai seorang insan untuk terus bersedih dan berduka.
Akan tetapi Islam menginginkan agar seseorang itu lapang dadanya, berbahagia, dan bisa selalu tersenyum.” [Majmu’ Al-fatawa 3/127-128]
Sumber: Ma’had Ar-Ridhwan Poso
══════
Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: nasihatsahabatcom@gmail.com
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…