Tazkiyatun Nufus

PANAH-PANAH SAKTI PENAKLUK HATI

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

PANAH-PANAH SAKTI PENAKLUK HATI

Kita sebutkan beberapa akhlak terpuji yang mempunyai pengaruh kuat untuk mengambil hati orang-orang yang ada di sekitar kita. Di antaranya adalah:

1. Senyuman ramah

Ia bagai GARAM pada masakan, ia juga merupakan BUSUR yang paling cepat menaklukkan hati seseorang. Ditambah lagi ia merupakan ibadah dan amal sedekah, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama Muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.“ [Silsilah Sahihah Hadis no 572].

Sahabat Abdullah bin Harits berkata:

“Aku tidak pernah melihat seorang pun yang lebih banyak tersenyum melebihi Rasulullah ﷺ.“ [HR. Tirmidzi, hadis no 3574, disahihkan oleh Syeikh Albani (Mukhtashorusy Syama’il, Hadis no 194)]

2. Memulai salam

Ia adalah panah tajam yang akan menancap di hati orang yang kau salami. Tapi JANGAN LUPA barengi juga dengan wajah damai, jabat tangan, serta sambutan yang hangat dan akrab.

Dengannya kita juga mendapatkan pahala sekaligus ghonimah, karena:
“Yang paling baik dari keduanya adalah orang yang MEMULAI dengan salam.” [Muttafaqun Alaih (Bukhari hadis no 5613, Muslim hadis no 4643)]

Berkata Abu Amr an Nadby:
“Aku pernah berjalan bersama Abdullah bin Umar. Maka setiap berjumpa dengan orang, ia langsung memberi salam, TAK PEDULI orang tersebut masih kecil ataupun sudah berumur.” [Mushonnaf Abdur Rozzaq, atsar no 19442]

3. Hadiah

Ia memiliki pengaruh yang mengagumkan, karena bersentuhan langsung dengan pendengaran, penglihatan, dan perasaan hati.
Karenanya Rasulullah ﷺ memberi perhatian khusus dalam masalah ini dalam sabdanya:

تَهَادَوْا تَحَابُّوا

“Hendaklah kalian saling bertukar hadiah! Niscaya kalian akan saling mencintai.“ [HR. Bukhari Fil Adabil Mufrod, dihasankan oleh Syeikh Albani (Irwa’ul Gholil, Hadis no 1601)]

4. Jadilah pendengar yang baik!

Dengan TIDAK MEMOTONG pembicaraan yang belum tuntas. Inilah akhlak Rasulullah ﷺ. Beliau ﷺ tidak memotong pembicaraan, sehingga lawan bicaranya mengakhiri kalamnya.

Sungguh barang siapa yang mempraktikkan ini, ia akan dikagumi oleh banyak orang. Lain halnya dengan orang yang banyak NGOCEH dan SERING memotong pembicaraan orang lain.

Atho’ menceritakan dirinya berkaitan dengan sifat ini:
“Adakalanya seorang bercerita kepadaku, dan aku diam mendengarkannya, seakan aku tidak pernah mendengarnya. Padahal sebenarnya aku telah mendengar cerita itu, jauh hari sebelum ia dilahirkan.” [Aljami’ Li Akhlaqir Rowi Wa Adabis Sami’, karangan Alkhotib Albaghdadi, atsar no 352]

5. Ulurkan bantuan dan jasa baikmu!

Pepatah mengatakan:

“Berbuat baiklah kepada orang lain, maka kamu akan mendapatkan hatinya sebagai tawananmu.”

Membantu orang lain juga merupakan sarana menggapai mahabbatullah, sebagaimana firman-Nya:

وَأَحْسِنُوٓا۟ ۛ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

“Berbuat baiklah (kepada orang lain), karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” [QS. Al Baqarah, ayat 195]

Begitu pula sabda Rasulullah ﷺ:

أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling banyak memberikan manfaat kepada manusia.” [HR. Thobaroni, hadis no 13646, dihasankan oleh Syeikh Albani (Silsilah Sahihah, Hadis no 906)]

Ahibbati fillah! Sungguh mengherankan orang yang rela membeli hamba sahaya dengan uang, apa yang menghalangi mereka untuk membeli orang merdeka dengan jasa baiknya?!

Dan ingatlah, orang yang banyak jasanya, akan banyak pula sahabatnya!

6. Penampilan yang baik

Ini meliputi badan, pakaian, dan bau yang HARUM. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah itu baik, menyukai sesuatu yang baik.” [HR. Muslim, hadis no 131.].

Simak juga ketika Abdul Malik bin Abdul Hamid almaimuni menyifati Imam Ahmad:
“Sungguh aku tidak melihat ada orang yang lebih perhatian dengan kumisnya, rambut kepala, dan tubuhnya, serta tidak kulihat orang yang pakaiannya lebih BERSIH dan putih, melebihi Ahmad bin Hambal.” [Shifatush Shofwah 2/340]

7. Berbaik-sangka dan memberikan uzur

Hendaklah kita saling berbaik sangka dengan saudara-saudara seiman kita, selagi masih ada celah untuk itu.

Dan kalaupun ia memang telah melakukan kesalahan, hendaklah kita menasihatinya dengan cara yang HALUS, dan selanjutnya memberikan uzur yang pantas baginya. InsyaAllah dengan begitu akan semakin kuat barisan umat ini.

8. Ungkapkan kecintaanmu kepada saudaramu!

Ketika Anda menaruh rasa simpati kepada orang lain, atau mungkin ia mendapat tempat tersendiri di hati Anda, maka ungkapkanlah perasaan itu kepadanya, karena itu akan meluluhkan hatinya. Oleh karenanya Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا أَحَبَّ أَحَدَكُمْ صَاحِبَهُ ، فَلْيَأْتِهِ فِي مَنْزِلِهِ ، فَلْيُخْبِرْهُ أَنَّهُ يُحِبُّهُ لِلهِ

“Apabila ada yang menyukai sahabatnya, maka hendaklah ia datang ke rumahnya, dan mengatakan bahwa dirinya menyukainya karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala! [HR. Ahmad, hadis no 20332 (Lihat Silsilah Sahihah, Hadis no 417)]

Dalam riwayat yang lain:
“Karena itu akan lebih memererat tali persahabatan dan lebih menguatkan rasa kasih sayang antar keduanya.” [Tambahan hadis ini dihasankan oleh Syeikh Albani (Sahihul Jami’, Hadis no 280)]

Tapi tentunya dengan SYARAT, rasa kasih sayang tersebut karena Allah semata, bukan karena dunia, jabatan, harta, ketenaran, kecantikan atau ketampanan. Karena setiap kecintaan yang dasarnya bukan lillahi ta’ala, itu bagaikan DEBU. Ia akan lenyap, atau malah berbalik menjadi permusuhan kelak pada Hari Kiamat, sebagaimana firman-Nya:

ٱلْأَخِلَّآءُ يَوْمَئِذٍۭ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا ٱلْمُتَّقِينَ

“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa.” [QS. Azzukhruf, ayat 67]

Hendaknya pula kita selalu menghadirkan dalam sanubari kita sabda Rasulullah ﷺ:

لْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Setiap orang akan bersama orang yang dicintainya (pada Hari Kiamat).” [Muttafaqun Alaihi (Sahih Bukhari, Hadis No 5702, Sahih Muslim, Hadis no 4779)]

Intinya, mengungkapkan rasa cinta dan kasih sayang adalah merupakan cara yang sangat manjur untuk memengaruhi hati seseorang, dan menjadikan timbulnya rasa saling mencintai satu sama lain.

Dengan ini akan terbentuklah sebuah masyarakat yang dipenuhi rasa cinta, damai, masyarakat yang bersatu, kompak dan saling membantu.

Ahibbati fillah… dalam soal perasaan, emosi dan ‘atifah, kebanyakan orang berada pada dua kutub yang berlawanan, sungguh amat disayangkan!

Ada yang mendahulukan akalnya, sehingga hubungan itu menjadi KAKU, kering, dan tidak bersahabat.

Di sisi lain ada yang mendahulukankan perasaan dan emosinya, sehingga seringkali mengorbankan rasionalitas. Bahkan tidak jarang sampai pada tingkatan ketergantungan dengan orang lain.

Memang memadukan dan mengompromikan antara akal dan perasaan adalah pekerjaan yang susah. Tidak semua orang bisa menuntaskannya. Tapi itu merupakan fadhal (keistimewaan) yang Allah berikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya.

 

Oleh: Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny Lc, MA (Dewan Pembina Yayasan Risalah Islam)

══════

 

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp:
+61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: nasihatsahabatcom@gmail.com
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat

Admin Nasihat Sahabat

Artikel Terbaru

DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…

3 months lalu

BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…

3 months lalu

BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…

3 months lalu

LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…

3 months lalu

KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…

3 months lalu

SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…

4 months lalu