بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
PADA ASALNYA, DARAH SEORANG MUSLIM HARAM UNTUK DITUMPAHKAN
Wahai saudaraku, berbanggalah menjadi seorang Muslim. Sadarilah, betapa suci dan terhormatnya darah seorang Muslim. Ini adalah perkara yang disepakati, berdasarkan dalil-dalil dari Alquran, as-Sunnah, dan Ijma’.
Allah ta’ala berfirman:
وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَآؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
Dan barang siapa yang membunuh seorang Mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahanam. Kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya. (An Nisa’ 93)
Pada asalnya darah seorang Muslim haram untuk ditumpahkan. Rasulullah ﷺ bersabda:
فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ بَيْنَكُمْ حَرَامٌ
“Sesungguhnya darah-darah kalian, harta-benda dan kehormatan kalian adalah haram atas kalian”. [HR. Bukhari dan Muslim]
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عِنْدَ اللهِ مِنْ قَتْلِ رَجُلٍ مُسْلِمٍ.
Hancurnya dunia lebih ringan di sisi Allah, dibandingkan terbunuhnya seorang Muslim [Shahih. HR an-Nasa’i (VII/82), dari ‘Abdullah bin ‘Amr. Diriwayatkan juga oleh at-Tirmidzi (no. 1395). Hadis ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan an-Nasa’i dan lihat Ghayatul- Maram fi Takhrij Ahadisil-Halal wal-Haram (no. 439)]
Dari Buraidah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
قَتْلُ الْمُؤْمِنِ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ مِنْ زَوَالِ الدُّنْيَا.
Dosa membunuh seorang Mukmin lebih besar daripada hancurnya dunia [Shahih. HR an-Nasa’i (VII/83), dari Buraidah. Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih Sunan an-Nasa’i dan lihat Ghayatul-Maram fi Takhrij Ahadisil-Halal wal-Haram (no. 439)].
Bahkan darah seorang Muslim lebih mulia daripada Ka’bah yang mulia [Hasan: Lihat Silsilah al-Ahadis ash-Shahihah (no. 3420), dihasankan oleh Syaikh al-Albani].
Hadis-hadis ini menunjukkan betapa terjaganya kehormatan seorang Muslim.
Bagaimaina Bila Orang Muslim Membunuh Orang Kafir?
Jika yang dibunuh adalah Kafir Harbi (orang kafir yang memerangi kaum Muslimin), maka ia (si orang Muslim tersebut –pent) TIDAK DIBUNUH (di-qishash) tanpa ada perbedaan pendapat di antara ulama. Karena tidak diragukan lagi membunuh Kafir Harbi itu dibolehkan. Jika yang dibunuh itu Kafir Dzimmi (orang kafir yang berada dalam lindungan Islam dengan membayar jizyah atau upeti) dan Kafir Mu’ahad (orang kafir yang terikat perdamaian dengan kaum Muslimin), maka jumhur ulama berpendapat, bahwa orang Muslim TIDAK DIBUNUH (tidak diqishash) karena membunuh orang-orang kafir seperti itu. Berdasarkan sabda Rasulullah ﷺ:
لاَ يُقْتَلُ مُسْلِمٌ بِكَافِرٍ.
“Orang Muslim tidak dibunuh karena membunuh orang kafir” [Shahih. HR al-Bukhari (no. 111, 1870, 3047, 3172, 3179, 6755, 6903, 6915, 7300), at-Tirmidzi (no. 1412), dan an-Nasa’i (VIII/23-24) dari Sahabat ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu]
Meskipun tidak dihukum bunuh, akan tetapi ada ancaman bagi orang yang membunuh Kafir Dzimmi atau Mu’ahad dengan sengaja, sebagaimana sabda Nabi ﷺ :
مَنْ قَتَلَ قَتِيْلاً مِنْ أَهْلِ الذِّمَّةِ لَمْ يَرِحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ، وَإِنَّ رِيْحَهَا لَيُوْجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ أَرْبَعِيْنَ عَامًا.
“Barang siapa yang membunuh seorang dari Ahli Dzimmah (non-Muslim -pen), maka ia tidak akan mencium aroma Surga. Sesungguhnya aroma Surga dapat tercium dari (jarak) perjalan 40 tahun”. [Shahih. HR Ahmad (II/186), al-Hakim (II/126-127), al-Baihaqi dalam Sunannya (IX/205), dari Sahabat ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu ‘anhuma. Hadis ini dishahihkan oleh al-Hakim dan disetujui oleh adz-Dzahabi]
Darah seorang Muslim menjadi halal untuk ditumpahkan, karena salah satu dari tiga keadaan berikut:
Wallahu ta’ala a’lam.
Untuk lebih lengkapnya, silakan klik tautan berikut ini:
Sumber: https://almanhaj.or.id/2630-terpeliharanya-darah-seorang-Muslim.html
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ PENGKHIANATAN KONSTITUSI An Najasy adalah putra tunggal Raja Habasyah (Etiopia). Para punggawa kerajaan…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ APAKAH ALLAH BERBICARA DENGAN HURUF DAN SUARA? Pertanyaan: Bagaimana cara menjelaskan kepada orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SIFAT MURKA BAGI ALLAH Ahlussunnah meyakini Allah ﷻ memiliki sifat al ghadhab…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ MENGIMANI SIFAT MURKA ALLAH Kemuliaan suatu disiplin ilmu sangat erat kaitannya dengan…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DOA NABI IBRAHIM DAN ISMAIL AGAR ALLAH MENERIMA AMAL MEREKA رَبَّنَا تَقَبَّلْ…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ TAGHAFUL (PURA PURA TIDAK TAHU) Al Imam Al A'masy rahimahullah berkata: "Taghaful (berpura…