Bid'ah

ORANG YANG PALING MERUGI AMALANNYA

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

ORANG YANG PALING MERUGI AMALANNYA

 

Siapa Orang yang Merugi Itu?

Orang yang sudah beramal namun tidak mendapatkan manfaat apa-apa dari amalannya tersebut, maka ia orang yang merugi. Dan ada orang yang paling merugi lagi, yaitu orang yang tidak mendapatkan manfaat apa-apa dari amalannya, namun ia tidak menyadarinya. Allah ﷻ berfirman:

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا

“Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka, bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” [QS. Al Kahfi: 103-104]

Penjelasan Para Ulama

Mari kita lihat penjelasan para ulama tentang siapakah mereka orang-orang yang merugi tersebut?

Al Baghawi rahimahullah menjelaskan:

واختلفوا فيهم: قال ابن عباس وسعد بن أبي وقاص: هم اليهود والنصارى. وقيل: هم الرهبان

“Para ulama berbeda pendapat tentang siapa orang yang merugi dalam ayat ini. Ibnu Abbas dan Sa’ad bin Abi Waqqash mengatakan, mereka adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani. Sebagian Mufassirin mengatakan, mereka adalah Ruhban (pendeta Nasrani).” [Tafsir Al Bagahwi]

Imam Ath Thabari membawakan sebuah riwayat dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu:

عن عليّ بن أبي طالب، أنه سئل عن قوله (قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالأَخْسَرِينَ أَعْمَالا) قال: هم كفرة أهل الكتاب ، كان أوائلهم على حقّ، فأشركوا بربهم، وابتدعوا في دينهم، الذي يجتهدون في الباطل، ويحسبون أنهم على حقّ، ويجتهدون في الضلالة، ويحسبون أنهم على هدى، فضلّ سعيهم في الحياة الدنيا، وهم يحسبون أنهم يحسنون صنعا

Dari Ali bin Abi Thalib ketika ia ditanya tentang firman Allah ﷻ (yang artinya) “Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?,” beliau menjawab: ‘Mereka adalah orang-orang kafir dari kalangan Ahlul Kitab. Awalnya mereka di atas kebenaran, lalu mereka berbuat syirik terhadap Rabb mereka. Dan mereka membuat kebidahan-kebidahan, yang mereka lakukan dengan sungguh-sungguh dalam kebatilan. Dan mereka menganggap amalan mereka itu benar. Sehingga mereka pun bersungguh-sungguh dalam kesesatan, dan menganggap diri mereka di atas petunjuk. Maka sesatlah mereka dalam kehidupan dunia, dan mereka mengira diri mereka sedang melakukan kebaikan.” [Tafsir Ath Thabari]

Maka orang yang paling merugi amalannya adalah orang-orang yang kufur kepada Allah, di antaranya orang-orang Yahudi dan Nasrani. Karena mereka berbuat syirik kepada Allah, namun mereka menganggap diri mereka sedang melakukan kebaikan. Sebagaimana disebutkan dalam kelanjutan ayat:

أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا

“Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka, dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada Hari Kiamat.” [QS. Al Kahfi: 105]

Al Imam Al Qurthubi rahimahullah juga menjelaskan:

قال ابن عباس: ( يريد كفار أهل مكة ). وقال علي: ( هم الخوارج أهل حروراء. وقال مرة: هم الرهبان أصحاب الصوامع )

“Ibnu Abbas berkata: ‘Yang dimaksud ayat ini adalah orang-orang kafir Mekkah.’
Ali (bin Abi Thalib) berkata: ‘Yang dimaksud ayat ini adalah Khawarij penduduk Harura.’
Dalam kesempatan yang lain Ali berkata: ‘Mereka adalah para pendeta yang tinggal di Shuma’ah (tempat ibadah).” [Tafsir Al Qurthubi]

Imam Ath Thabari membawakan sebuah riwayat lain dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu:

عن أبي الطفيل، قال: سأل عبد الله بن الكوّاء عليا عن قوله (قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالأَخْسَرِينَ أَعْمَالا) قال: أنتم يا أهل حَروراء.

“Dari Abu Ath Thufail, ia berkata: Abdullah bin Al Kawwa’ bertanya kepada Ali tentang firman Allah ﷻ (yang artinya) “Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?,”” Ali menjawab: ‘Itu adalah kalian wahai penduduk Harura.’ (Khawarij).” [Tafsir Ath Thabari]

Maka di antara orang yang paling merugi adalah Ahlul Bidah, termasuk di dalamnya kaum Khawarij. Karena tidak ada pelaku kebidahan, kecuali ia mengira sedang melakukan kebaikan dengan kebidahanya tersebut. Oleh karena itu Sufyan Ats Tsauri rahimahullah sampai mengatakan:

إن البدعة أحب إلى إبليس من المعصية لأن البدعة لا يُتاب منها والمعصية يُتاب منها

“Kebidahan itu lebih dicintai oleh iblis dari pada maksiat, karena pelaku bidah sulit bertobat, sedangkan pelaku maksiat mudah bertobat.” [Syarhus Sunnah Al Baghawi, 1/216]

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَ اللهَ حَجَبَ التَّوْبَةَ عَنْ كُلِّ صَاحِبِ بِدْعَةٍ حَتَّى يَدَعْ بِدْعَتَهُ

“Sungguh Allah menghalangi tobat dari setiap pelaku bidah, sampai ia meninggalkan bidahnya.” [HR. Ath Thabrani dalam Al Ausath no.4334. Disahiihkan oleh Al Albani dalam Sahiih At Targhib wa At Tarhib no. 54)

Dan semua orang yang amalannya batil dan tidak sesuai dengan Sunnah Nabi ﷺ, baik berupa kekufuran, kesyirikan dan kebidahan, maka pelakunya adalah orang-orang yang merugi. Amalannya tidak diridai oleh Allah, dan tidak diterima oleh Allah. Dijelaskan Al Imam Ibnu Katsir rahimahullah:

فقال ” الذين ضل سعيهم ” في الحياة الدنيا ” أي عملوا أعمالا باطلة على غير شريعة مشروعة مرضية مقبولة ” وهم يحسبون أنهم يحسنون صنعا ” أي يعتقدون أنهم على شيء وأنهم مقبولون محبوبون.

“Firman Allah (orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini) maksudnya adalah orang-orang yang mengamalkan amalan-amalan yang batil, tidak sesuai syariat yang diridai dan diterima oleh Allah. (Sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya), maksudnya mereka berkeyakinan, bahwa mereka berada di atas kebaikan, dan meyakini amalan mereka diterima dan dicintai Allah.” [Tafsir Ibnu Katsir).

Semoga Allah lindungi kita dari kekufuran, kesyirikan, dan kebidahan.
Wallahu waliyyut taufik was saddaad.

 

Penulis: Yulian Purnama
Sumber: https://muslim.or.id/55456-orang-yang-paling-merugi-amalannya.html

 

══════

 

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: nasihatsahabatcom@gmail.com
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat

Admin Nasihat Sahabat

Artikel Terbaru

DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…

3 months lalu

BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…

3 months lalu

BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…

3 months lalu

LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…

3 months lalu

KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…

3 months lalu

SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…

4 months lalu