Gitu kali ya keluh kesah orang yang tidak beriman atau lemah iman, bahwa hidupnya mengalir sesuai kodrat Ilahi.
Ia kira dengan curhat kepada orang lain deritanya berkurang, dan beban mentalnya menjadi ringan, dan bisa jadi mereka mengulurkan tangan untuknya.
Berbeda dengan orang yang beriman. Tiada ratapan atau keluh kesah yang membasahi bibirnya selain kepada Allah Ta’ala, yang ia lakukan di tempat yang sunyi, dan di saat ia jauh dari pandangan manusia.
Di hadapan manusia seakan hidupnya tanpa masalah dan tanpa rintangan, padahal rintangan dan cobaan silih berganti menerpanya.
Orang yang beriman yakin, bahwa hati dan tangan manusia di bawah kuasa Tuhan, yang kuasa mengendalikannya kapan, di mana, dan untuk siapapun yang Ia kehendaki.
Karenanya hanya kepada-Nya orang beriman berkeluh kesah: