بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

MERDEKA DARI API NERAKA DI HARI ARAFAH

▪️ Berkata Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah:

“فمن طمع في العتق من النار ومغفرة ذنوبه في يوم عرفة فليحافظ على الأسباب التى يرجى بها العتق والمغفرة فمنها: صيام ذلك اليوم ففي صحيح مسلم عن أبي قتادة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: “صيام يوم عرفة أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والتي بعده”

“Barang siapa yang sangat menginginkan untuk dimerdekakan dari api Neraka dan sangat mengingingkan untuk diampuni dosa-dosanya pada hari Arafah, maka hendaknya dia menjaga (senantiasa melaksanakan) sebab-sebab yang mengantarkannya ke kemerdakaan tersebut. Di antara sebab-sebab tersebut berpuasa di hari itu (Arafah).

Dalam Shahih Muslim dari sahabat Abu Qatadah, Nabi ﷺ bersabda:

“Berpuasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah bisa menghapuskan dosa setahun lalu dan setahun yang akan datang.” [Lathaiful Ma’arif, hlm. 282]

Di antara sebab-Sebab Terampuni Dosa di Hari Arafah

1. Puasa di hari itu (9 Zulhijah).

2. Menjaga anggota tubuhnya dari yang haram pada hari itu, sebagaimana sabda Nabi ﷺ:

يوم عرفة هذا يوم من ملك فيه سمعه وبصره ولسانه غفر له

“Hari Arafah, hari di mana siapa yang menjaga padanya pendengarannya, penglihatannya, dan lisannya, maka akan terampuni (dosa-dosanya).” [HR Ahmad dari Ibnu Abbas 5/17]

3. Memerbanyak zikir kalimat syahadat dengan ikhlas dan jujur, karena itu merupakan pokok dasar agama Islam yang Allah sempurnakan pada hari ini (9 Zulhijah). Maka barang siapa yang merealisasikan tauhid akan terbebaskan dari api Neraka.

4. Memerdekakan hamba jika memungkinkan. Karena barang siapa yang memerdekakan seorang hamba Mukmin, maka Allah akan bebaskan dengan setiap anggota tubuh hamba itu, tubuh dia dari api Neraka.

5. Memerbanyak doa memohon kepada Allah ampunan dan pembebasan dari api Neraka, karena sangat diharapkan pada hari ini (9 Zulhijah) dikabulkannya doa. Demikian pula hendaknya seorang hamba menjauhi segala dosa yang dapat menghalangi ampunan Allah dan pembebasan dari api Neraka, antara lain:

a) Takabbur dan bangga diri.

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٖ فَخُورٖ

“Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” [QS. Luqman: 18]

b) Terus menerus melakukan dosa-dosa besar.” [Lathoif Maarif 632]

 

Oleh: Al-Ustadz Usamah Mahri حفظه الله

 

══════

 

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat