“Siapa yang mengagungkan hari kelahiranku, niscaya aku akan memberi syafaat kepadanya kelak pada Hari Kiamat. Dan siapa mendermakan satu Dirham untuk menghormati kelahiranku, maka seakan-akan dia telah mendermakan satu gunung emas di dalam perjuangan fi sabilillah.”
Status Hadis
Kami tidak pernah menjumpai hadis ini. Bahkan ada keterangan dari sebagian ulama, bahwa hadis ini adalah HADIS PALSU, dusta atas nama Nabi ﷺ. Di antaranya Syaikh Abdullah Aljibrin, ketika ditanya tentang hadis ini, beliau mengatakan:
هذا الحديث لا يصح، ولم يرو في أصحاب الصحيح ولا أصحاب السنن فهو مكذوب
Hadis ini TIDAK SHAHIH, tidak pernah diriwayatkan para penulis kitab shahih atau penulis kitab sunan. Hadis ini dusta. [http://www.ibn-jebreen.com/fatwa/vmasal-6019-.html]
Agar Mendapatkan Syafaat Nabi ﷺ
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu pernah bertanya kepada Nabi ﷺ:
Wahai Abu Hurairah, sudah saya duga, tidak ada seorang pun yang bertanya kepadaku tentang masalah ini sebelummu. Karena saya tahu, kamu sangat semangat untuk mendapatkan hadis.
Lalu beliau ﷺ bersabda:
“Orang yang berbahagia karena mendapatkan syafaatku adalah orang yang mengikrarkan Laa ilaaha illallah, ikhlas dari dalam dirinya.” [HR. Bukhari 99 dan yang lainnya]
Makna “Mengikrarkan Laa ilaaha illallah, ikhlas dari dalam hatinya” adalah menauhidkan Allah.
Nabi ﷺ memuji Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dengan pertanyaan ini. Bahkan beliau ﷺ sebut itu bagian dari semangat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dalam mendapatkan hadis.
Sehingga tentu Nabi ﷺ akan memberikan jawaban yang terbaik untuk pertanyaan ini.
Anda tahu bagaimana jawaban Nabi ﷺ?
Beliau ﷺ tidak menjawab:
“Orang yang berbahagia karena mendapatkan syafaatku adalah mereka yang memperingati hari kelahiranku…!!?”
Namun jawaban beliau ﷺ adalah: “Orang yang berbahagia karena mendapatkan syafaatku adalah orang yang mengikrarkan Laa ilaaha illallah, ikhlas dari dalam dirinya.”
Mereka yang mendapat syafaat Nabi ﷺ adalah mereka yang menauhidkan Allah, dan BUKAN mereka yang merayakan peringatan Maulid beliau ﷺ.
Demikian.
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)