Dikisahkan bahwa seseorang pernah meminta nasihat kepada Imam Syafi’i. Imam Syafi’i menjawab:
إن الله خلقك حرًّا؛ فكن كما خلقك!
“Allah telah menciptakanmu sebagai orang merdeka. Maka jadilah sebagaimana Dia telah menciptakanmu.” [Manaqib As Syafi’i karya Imam Al Baihaqi: 2/197]
Catatan:
Kemerdekaan yang dimaksud oleh Imam Syafi’i di atas tentunya bukan kemerdekaan dalam makna yang dipahami kebanyakan orang, yaitu kebebasan tanpa batas, serta jauh dari aturan-aturan syariat. Kemerdekaan yang dimaksud di sini adalah kemerdekaan dari penjajahan hawa nafsu dan penyembahan, serta ketundukan kepada selain Allah.
Hamba yang merdeka adalah hamba yang hanya menghadapkan wajahnya kepada Allah semata. Kemerdekaan inilah yang akan membawa jiwa dan raganya menuju makna kemerdekaan yang digariskan Allah ﷻ dalam firman-Nya:
“إياك نعبد و إياك نستعين”
“Hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.” [QS. Al Fatihah : 5]
Iya, hanya akan mengabdi kepada Allah, bukan kepada selain-Nya.
Selamanya.
Hingga datang sesuatu yang diyakini.
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
“Dan sembahlah Rabbmu, sampai datang kepadamu yang diyakini (kematian).” [QS Al Hijr: 99]