بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
MENGENAL SEKTE MURJI’AH
Sebagai seorang Mukmin hendaknya kita juga harus mengetahui dan mengenali golongan-golongan yang menyimpang, di samping memelajari dan mengikuti golongan yang selamat. Hal ini sebagaimana yang disebutkan oleh Hudzaifah bin Yaman radhiyallahu ‘anhu:
“Orang-orang selalu bertanya kepada Rasulullah ﷺ tentang kebaikan. Sedangkan aku selalu bertanya kepada beliau tentang keburukan karena khawatir (kejelekan tersebut) akan menimpa diriku.” [HR. Bukhari no. 3606].
Berikut ini kita akan coba sedikit mengenal salah satu dari kelompok-kelompok dalam Islam yang telah muncul saat ini, yaitu Murji’ah.
Secara istilah, sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Ahmad, Murji’ah ialah: Orang-orang yang menganggap:
Sedangkan Syekh Abdul Aziz Ar-Rojihi mengatakan: “Murji’ah ialah mereka yang mengeluarkan amal perbuatan dari cakupan keimanan.” [Al-Mukhtar Fi Ushulis Sunnah 1/265, Syamilah]
Sebab Mereka Dinamakan Murji’ah
Mereka disebut Murji’ah dikarenakan mereka mengeluarkan amal perbuatan dari cakupan keimanan. Mereka mengatakan bahwa kemaksiatan tidak memiliki pengaruh buruk pada keimanan seseorang, sebagaimana ketaatannya tidak bermanfaat dalam kekufuran. Kemudian, dengan dasar ini mereka senantiasa memberikan harapan kepada pelaku maksiat, berupa pahala dan ampunan Allah [Mauqif Ahlis Sunnah Wal Jama’ah Min Ahlil Ahwaa’ Wal Bida’ 1/152].
Ada juga yang mengatakan bahwa mereka disebut Murji’ah karena senantiasa memberikan harapan atas pahala dan ampunan kepada para pelaku maksiat.
Perbedaan Dasar Antara Murji’ah dan Ahlus Sunnah
Perbedaan yang paling mendasar antara Ahlus Sunnah dan kelompok Murji’ah adalah pada masalah defenisi keimanan. Murji’ah mengatakan, keimanan itu hanya dengan mengucapkan Dua Kalimat Syahadat, disertai pembenaran dalam hati. Dan mereka tidak memasukkan amal perbuatan sebagai bagian dari keimanan.
Sedangkan Ahlus Sunnah mengatakan bahwa keimanan itu adalah:
Murji`ah memiliki sekian banyak ciri, dan ada beberapa ciri yang paling menonjol, di antaranya sebagai berikut:
Kelompok-Kelompok Murji’ah
Para ulama yang menulis kitab-kitab Firaq (Sekte-sekte dalam Islam) berbeda-beda dalam menglasifikasikan jenis-jenis Murji’ah. Berikut adalah pengklasifikasian Syaikhul islam ibnu Taimiyyah rahimahullah terhadap kelompok ini:
Jenis yang ketiga ini merupakan yang paling dekat dengan Ahlus Sunnah, dan kelompok Murji’ah sering ditujukan untuk jenis yang ini.
Syaikh Abdul Aziz Ar-Rojihi juga menglasifikasikan Murji’ah menjadi empat kelompok:
Dan penamaan Murji’ah Fuqoha dikarenakan mereka adalah dari kalangan para ahli fiqih dan ahli ibadah yang diakui oleh Ahlus Sunnah.
Di antara Buah Pemikiran Kelompok Murji’ah
Sebagaimana yang telah disebutkan, bahwa perbedaan dasar antara Murji’ah dan Ahlus Sunnah ialah dalam permasalahan iman. Dari sinilah muncul banyak pandangan mereka yang menyelisihi Ahlus Sunnnah. Di antaranya adalah:
Wallahu a’lam.
Sumber:
Tulisan berjudul: “Mengenal Sekte Murji’ah” oleh Al-Ustadz Muhammad Nurul Fahmi hafizhahullah
[https://muslim.or.id/22277-mengenal-sekte-murjiah.html]
Tulisan berjudul: “Hakikat Murjiah Menurut Ahlus-Sunnah, Hizbiyyun Dan Harakiyyun” oleh: Al-Ustadz
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas hafizhahullah [https://almanhaj.or.id/2345-ciri-ciri-murjiah-yang-paling-menonjol-ciri-ciri-seorang-terlepas-dari-murjiah.html]
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…