MENGAPA ALLAH MENGGUNAKAN KATA GANTI JAMAK “KAMI”?
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
MENGAPA ALLAH MENGGUNAKAN KATA GANTI JAMAK “KAMI”?
Sebagaian kaum Muslimin mungkin ada yang bertanya, mengapa pada beberapa ayat Alquran Allah menggunakan kata ganti jamak (نحن/nahnu) “kami”, padahal Allah Maha Esa.
Jawabannya:
Dalam bahasa Arab, penggunaan kata jamak untuk tunggal itu bermakna pengagungan, dan Allah berhak dengan keagungan ini. Bukan artinya Allah atau Tuhan itu banyak.
Berbeda dengan bahasa Indonesia, penggunaan kata “kami” untuk tunggal bermakna “merendah atau menghormati”.
Misalnya pak RT ketika memegang jabatan:
“Kami memegang amanah ini …
Dalam kamus Arab Al-Mu’jam dijelaskan makna lafal “kami”:
“Kata “kami” bisa digunakan untuk dua orang atau jamak untuk berbicara mewakili mereka. Terkadang juga (kami) disebutkan dalam bentuk tunggal untuk maksud pengagungan.” [Kamus Al-Mu’jam Al-Wasith]
Demikian juga penjelasan dan fatwa ulama, dalam fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah:
“Termasuk ungkapan dalam bahasa Arab yaitu seseorang “tunggal” menyebut dirinya dengan kata ganti jamak “kami” untuk pengagungan.” [Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah 4/143]
Bisa jadi maknanya mencakup jamak dari makna nama-nama Allah yang banyak (jamak). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata:
Dan ilah-mu adalah ilah Yang Maha Esa. Tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi melainkan Dia Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. [QS. al-Baqarah/2:163]