بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
MENGAMBIL IBRAH (PELAJARAN) DARI PERBUATAN BANI ISRAIL KEPADA NABI MUSA ‘ALAIHISSALAM
Ketika Nabi Musa ‘Alaihissalam mengajak Bani Israil untuk berjihad di jalan Allah, maka mereka menjawabnya sebagaimana yang Allah abadikan dalam Surah Al-Maidah. Allah ﷻ berfirman:
قَا لُوْا يٰمُوْسٰۤى اِنَّا لَنْ نَّدْخُلَهَاۤ اَبَدًا مَّا دَامُوْا فِيْهَا فَاذْهَبْ اَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلَاۤ اِنَّا هٰهُنَا قَاعِدُوْن
“Mereka berkata, “Wahai Musa, kami tidak akan memasukinya (kota itu) selama mereka masih ada di dalamnya. Karena itu PERGILAH ENGKAU BERSAMA RABBMU dan berperanglah kamu berdua. Biarlah kami tetap (menanti) di sini saja.”
قَالَ رَبِّ اِنِّيْ لَاۤ اَمْلِكُ اِلَّا نَفْسِيْ وَاَخِيْ فَافْرُقْ بَيْنَـنَا وَبَيْنَ الْـقَوْمِ الْفٰسِقِيْنَ
“Nabi Musa-pun berkata (berdoa): Wahai Rabbku, sesungguhnya aku hanya menguasai diriku sendiri dan saudaraku (Harun). Karena sebab itu, pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu.” [QS. Al-Ma’idah: 24-25]
Engkau wahai Muslim yang telah membaca ayat ini, bagaimana pendapatmu tentang sikap Bani Israil terhadap Nabi Musa ‘Alaihissalam. Bagaimana perasanmu jika seandainya engkau menjadi Nabi Musa ‘Alaihissalam???
Namun seperti itulah kondisi orang yang berdakwah dari kalangan para nabi dan rasul, serta para ulama dan para penuntut ilmu yang berdakwah di jalan Allah. Mereka telah berbuat baik dengan jiwa dan raganya dalam mengajari manusia, namun betapa buruknya pembalasan manusia terhadapnya.
Engkau ingin berada di golongan mana???
Engkau wahai Muslim yang telah mengikuti Sunnah Nabi Muhammad ﷺ, engkau memelajarinya, meyakini, mengamalkan, mendakwahkan dan menyebarkannya serta membelanya, maka berarti engkau telah membela agama Allah dan berjuang bersama nabi dalam menghidupkan Sunnahnya.
Adapun engkau yang memusuhi Sunnah (ajaran dan petunjuk) Nabi ﷺ tanpa ilmu, maka bertobatlah kepada Allah!
Janganlah engkau wahai Muslim seperti Bani Israil terhadap nabinya!!!
Sesungguhnya Nabi ﷺ telah mengabarkan, bahwa Bani Israil sangat banyak menyakiti Nabi Musa ‘Alaihissalam. Namun beliau menyabarkannya dan mengharapkan dengannya pahala Allah dan Surga-Nya.
Petikan Faidah dari Kisah Ini:
1. Wajibnya bersabar dalam berdakwah di jalan Allah.
2. Setiap kebaikan dalam agama ini pasti akan ada ujiannya.
3. Setiap orang akan mendapatkan ujian berdasarkan tingkatan imannya. Karena itulah manusia yang paling berat ujiannya adalah para Nabi, kemudian yang paling semisal dengannya dari kalangan para ulama dan penuntut ilmu yang menjaga kemurnian agama Allah.
4. Senantiasalah bersama dengan orang-orang yang berilmu, dan orang-orang yang saleh lagi bertakwa, karena sebaik-baik pemberian Allah kepada kita adalah kawan yang saleh.
5. Wajibnya seseorang berlindung dari kawan duduk yang buruk, karena mereka akan mewariskan kejelekan dan kebodohannya kepada kawannya, sehingga hal itu akan mengantarkannya kepada keburukan dan kerugian yang nyata.
6. Hendaknya engkau jujur bersama kebenaran ketika telah tampak bagimu penyimpangan, kejelekan, dan kezaliman.
7. Seorang Muslim apabila dia telah diperintah oleh Allah dan Rasul-Nya, maka wajib baginya untuk mendengar dan taat terhadapnya, serta tidak membantah, karena ini adalah akhlak orang-orang yang memiliki penyakit dalam hatinya dan suka membangkang.
8. Tidak boleh bagi seseorang meninggalkan kewajiban seperti jihad di jalan Allah atau salat di mesjid bagi laki-laki dan kewajiban-kewajiban lainnya, kecuali jika dia punya uzur syari. Jika dia meninggalkannya tanpa uzur, maka dia berdosa.
9. Di dalam dunia dakwah pasti akan selalu ada musuh-musuhnya, baik dari kalangan barisan orang kafir maupun musuh dari kalangan Muslim itu sendiri. Sebagaimana Bani Israil yang beriman kepada Nabi Musa, di samping mereka beriman, namun di sisi lain mereka juga menjadi ujian berat bagi nabinya sendiri.
10. Tidak mengapa seseorang berdoa kepada Allah agar dipisahkan dengan kaum yang zalim, sebagaimana Nabi Musa meminta hal itu kepada Allah. Karena berpisah dengan mereka adalah sebuah kenikmatan yang tiada tara bagi orang-orang beriman. Selama mereka masih bersama dengannya, maka senantiasa mereka berbuat kacau dan berbuat makar dalam kebaikan dakwah.
Maka tersingkirnya mereka itu akan membuat banyak manusia beristirahat dari kejelekannya.
11. Berdakwah ini dibutuhkan kerjasama dalam menyebarkannya. Dan engkau harus senantiasa bersabar bersama orang-orang berilmu dan orang yang beribadah kepada Allah. Jangan karena sedikitnya dunia menyebabkan kamu berubah.
12. Wahai Muslim, janganlah engkau seperti sikap orang-orang munafik dalam menolong agama Allah.
Allah ﷻ berfirman:
ٱلَّذِيْنَ يَتَرَ بَّصُوْنَ بِكُمْ ۚ فَاِنْ كَانَ لَـكُمْ فَتْحٌ مِّنَ اللّٰهِ قَالُـوْۤا اَلَمْ نَـكُنْ مَّعَكُمْ ۖ وَاِنْ كَانَ لِلْكٰفِرِ يْنَ نَصِيْبٌ ۙ قَالُـوْۤا اَلَمْ نَسْتَحْوِذْ عَلَيْكُمْ وَنَمْنَعْكُمْ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ
“Mereka orang-orang munafik itu menunggu-nunggu (peristiwa) yang akan terjadi menimpa kalian (wahai orang beriman). Apabila kamu mendapat kemenangan dari Allah (dalam jihad), mereka berkata: “Bukankah kami (turut berperang) bersama kalian?”
Dan jika orang kafir mendapat bagian (menang), maka mereka (orang munafik) itu berkata, “Bukankah kami turut memenangkanmu dan membela kamu dari orang-orang beriman?”” [QS. -Nisa’: 141]
Sebagaimana Bani Israil, maka seperti itu pula orang-orang munafik dari umat ini.
Oleh karena itu, jika engkau telah melihat kebenaran, maka bela kebenaran itu dan perjuangkanlah. Jangan menjadi bimbang dan ragu terhadapnya.
Jangan nanti setelah kebenaran itu jaya, lalu engkau pun datang dan berkata: “Saya yang punya andil dalam perkara ini.” Laa Haula Walaa Quwwata illa Billah. Ini adalah sikap seorang munafik!!!
Oleh: Ustadzunaa Ahmad Abu Farhan hafizhahullahu ta’ alaa
Sumber: Darul Hijroh Pinrang
══════
Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp:
+61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: nasihatsahabatcom@gmail.com
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
MENGAMBIL IBRAH (PELAJARAN) DARI PERBUATAN BANI ISRAIL KEPADA NABI MUSA ‘ALAIHISSALAM
MENGAMBIL IBRAH (PELAJARAN) DARI PERBUATAN BANI ISRAIL KEPADA NABI MUSA ‘ALAIHISSALAM
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…