بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
#MuslimahSholihah
MENEPIS SYUBHAT MODE DALAM BERHIJAB
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang mengatur segalanya, hingga sampai saat ini kita bisa membaca tulisan ini menggunakan penglihatan kita yang sempurna, di bumi Allah ini. Tempat mana lagi yang bisa kita tinggali selain di bumi Allah ini. Maka tidaklah pantas sedikit pun bagi kita sebagai seorang hamba Allah, tidak mematuhi perintah Allah, terlebih melanggar larangan Allah.
Tidaklah lupa shalawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad ﷺ, karena dengannya segala jalan kebaikan telah dibukakan, dan segala jalan keburukan telah ditutup. Tinggal kitalah yang memilih jalan mana yang kita tempuh.
Saudariku, tidakkah kau perhatikan pada akhir zaman ini sudah banyak yang menggunakan hijab? Dari kalangan anak kecil sampai orang tua semua tahu tentang hijab. Namun apakah motif kita dalam menggunakan hijab tersebut? Ingin syari tapi tetap modern? Ingin syari tapi tetap cantik? Atau bahkan, dengan menggunakan hijab jadi tambah cantik?
Namun itu semua hanyalah syubhat saja saudariku. Tulisan ini akan menepis segala syubhat mengenai mode dalam berhijab. Berikut pemaparannya:
Sebagian Muslimah yang tidak berhijab mengulang-ulang syubhat, yang intinya, tidak ada yang disebut hijab secara hakiki, ia sekedar mode. Maka, jika itu hanya mode, kenapa harus dipaksakan untuk mengenakannya?
Mereka lalu menyebutkan beberapa kenyataan serta penyimpangan yang dilakukan oleh sebagian ukhti berhijab yang pernah mereka saksikan. Sebelum membantah syubhat ini, kami perlu ketengahkan enam macam alas an, yang karenanya seorang ukhti mengenakan hijab.
Pertama, ia berhijab untuk menutupi sebagian cacat tubuh yang dideritanya.
Kedua, ia berhijab untuk bisa mendapat jodoh. Sebab sebagian besar pemuda yang taat menjalankan syariat agama atau tidak, selalu mengutamakan wanita yang berhijab.
Ketiga, ia berhijab untuk mengelabui orang lain, bahwa dirinya orang baik-baik. Padahal ia sebenarnya suka melanggar syariat Allah. Dengan berhijab, maka keluarganya akan percaya terhadap kesalehannya, orang tidak ragu-ragu tentangnya. Akhirnya, dia bisa bebas keluar rumah kapan dan ke mana dia suka. Dan tidak akan ada seorang pun yang menghalanginya.
Keempat, ia memakai hijab untuk mengikuti mode. Hal ini lazim disebut dengan “Hijab ala Perancis”. Mode itu biasanya menampakkan sebagian jalinan rambutnya, memerlihatkan bagian atas dadanya, memakai rok hingga pertengahan betis, memerlihatkan lekuk tubuhnya. Terkadang memakai kain tipis sekali, sehingga tampak jelas warna kulitnya. Kadang-kadang juga memakai celana panjang. Untuk melengkapi mode tersebut, ia memoles wajahnya dengan berbagai macam make up, juga menyemprotkan parfum, sehingga menebar bau harum pada setiap orang yang dilewatinya. Dia menolak syariat Allah, yakni perintah mengenakan hijab. Selanjutnya lebih mengutamakan mode-mode buatan manusia. Seperti Christian Dior, Valentino, Saint Lauren dan merek nama orang-orang kafir yang dimurkai Allah lainnya.
Kelima, ia berhijab karena paksaan dari kedua orang tuanya yang mendidiknya secara keras di bidang agama. Atau karena keluarganya semua berhijab, sehingga ia terpaksa menggunakannya. Padahal dalam hatinya ia tidak suka. Jika tidak mengenakannya, ia takut akan mendapatkan teguran dan hardikan dari keluarganya.
Keenam, ia mengenakan hijab karena mengikuti aturan-aturan syariat. Ia percaya bahwa hijab adalah wajib, sehingga ia takut melepaskannya. Ia berhijab hanya karena mengaharap rida Allah, tidak karena makhluk.
Wanita berhijab jenis keenam, akan selalu memerhatikan ketentuan-ketentuan berhijab, di antaranya:
[Kitab Hijab al-Mar’ah al-Muslimah fi al-Kitab wa as-Sunnah, karya al-Albani dan kitab Ila Kulli Fatatin Tu’minu Billah, karya al-Buthi]
Selain berhijab yang disebutkan terakhir, maka alasan-alasan mengenakan hijab adalah KELIRU dan BUKAN KARENA MENGHARAP RIDA ALLAH. Ini bukan berarti tidak ada orang yang menginginkan rida Allah dalam berhijab. Berhijablah sesuai dengan batas-batas yang ditentukan syariat, sehingga Anda termasuk dalam golongan wanita yang berhijab karena mencari rida Allah, dan takut akan murka-Nya.
Saudariku, pakaian bermode itu boleh kau pakai asal di depan mahrammu, karena dirimu terlalu berharga untuk dinikmati oleh sembarangan mata. Tidakkah kita berpikir, bahwa sesuatu yang amat berharga itu pantas dipertontonkan di muka umum? Tentulah tidak.
————————-
Artikel Muslimah.or.id
Tulis ulang dari kitab “Ila Ukhti Ghairil Muhajjabah Mal Mani’ Minal Hijab?” “Saudariku, Apa yang Menghalangimu Berhijab?” karya Abdul Hamid al-Bilali, penerjemah Ainul Haris bin Umar Aridin, Lc.
Sumber: https://Muslimah.or.id/7631-jilbabku-syari-ataukah-modis.html
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…