بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
MENDAPATI RUKUK BERSAMA IMAM, SUDAH MENDAPATI RAKAAT
Orang yang masbuk kemudian ketika masuk masjid mendapati imam dalam keadaan rukuk, maka hendaknya Takbiratul Ihram lalu rukuk. Dan ia sudah dapat rakaat tersebut, walau tidak membaca Al Fatihah.
Dalam hadis Abu Bakrah Nafi’ bin Al Harits radhiallahu’anhu:
أنَّهُ انْتَهَى إلى النبيِّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ وهو رَاكِعٌ، فَرَكَعَ قَبْلَ أنْ يَصِلَ إلى الصَّفِّ، فَذَكَرَ ذلكَ للنبيِّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ فَقالَ: زَادَكَ اللَّهُ حِرْصًا ولَا تَعُدْ
“Ia mendapati Nabi ﷺ dalam keadaan rukuk. Maka ia pun rukuk sebelum ia berjalan masuk ke saf. Maka hal ini pun disampaikan kepada Nabi ﷺ. Beliau ﷺ bersabda: “Semoga Allah menambahkan semangat kepadamu wahai Abu Bakrah, namun salatmu tidak perlu diulang.” [HR. Bukhari no.783]
Demikian juga Ibnu ‘Abbas radhiallahu’anhu mengatakan:
من لم يدرك الإمام راكعا لم يدرك تلك الركعة
“Orang yang tidak mendapat rukuk bersama imam, maka ia tidak mendapati salat.” [HR. Al Baihaqi, disahihkan Al Albani dalam Irwaul Ghalil, 2/262]
Demikian juga terdapat riwayat dari Umar bin Khathab radhiallahu’anhu, beliau mengatakan:
من أدرك الإمام راكعا، فركع قبل أن يرفع الإمام رأسه، فقد أدرك تلك الركعة
“Barang siapa yang mendapati imam rukuk, maka rukuklah sebelum imam bangkit. Maka ia telah mendapati rakaat tersebut.” [HR. Al Baihaqi, disahihkan Al Albani dalam Irwaul Ghalil, 2/263]
Ini adalah pendapat Jumhur Ulama. Al Imam An Nawawi rahimahullah menjelaskan:
وهذا الذي ذكرناه من إدراك الركعة بإدراك الركوع هو الصواب الذي نص عليه الشافعي , وقاله جماهير الأصحاب وجماهير العلماء , وتظاهرت به الأحاديث وأطبق عليه الناس , وفيه وجه ضعيف مزيف أنه لا يدرك الركعة
“Inilah pendapat yang kami kuatkan, yaitu didapatkannya rakaat dengan mendapati rukuk. Inilah pendapat benar yang dinyatakan oleh Asy Syafi’I, dan juga merupakan pendapat Jumhur Ulama Syafi’iyyah dan juga Jumhur Ulama. Banyak hadis yang mendasarinya, dan ini yang diterapkan oleh para ulama. Memang ada pendapat yang lemah dan aneh yang menyatakan bahwa tidak didapatkan rakaat dengan didapatkannya rukuk.” [Al Majmu’, 4/112]
Namun al idrak (dapat rakaat) di sini ada tiga syarat. Disebutkan oleh Ibnu Badran rahimahullah:
الإدراك له ثلاثة شروط: أن يكبر المأموم قائما, و أن يركع و الإمام راكع, و أن لا يشك في أن ركوعه كان في حال ركوع الإمام أو في حال رفعه من الركوع
“Al idrak (dapat rakaat) ada 3 syarat:
a) Makmum bertakbir dalam keadaan berdiri (sempurna), dan
b) Dia rukuk ketika imam masih rukuk, dan
c) Ia tidak ragu apakah rukuknya tersebut ketika imam masih rukuk juga ataukah ketika imam sudah mulai berdiri.” [Hasyiyah ‘ala Akhsharil Mukhtasharat, 120]
Jika syarat nomor 1 tidak terpenuhi, salat tidak sah. Karena Takbiratul Ihram adalah rukun dan wajib dikerjakan dalam keadaan berdiri jika mampu. Jika syarat nomor 2 atau 3 tidak terpenuhi, maka belum dapat rakaat.
Dan berdasarkan hadis-hadis di atas juga, makmum masbuk yang hanya mendapati rukuk bersama imam, ia mendapatkan rakaat, walaupun tidak membaca Al Fatihah. Kewajiban membaca Al Fatihan gugur darinya. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjelaskan:
“Masbuk jika ia masuk ke dalam salat ketika imam sudah rukuk, atau sebelum rukuk namun tidak memungkinkan lagi untuk membaca Al Fatihah, maka dalam keadaan ini kewajiban membaca Al Fatihah gugur darinya.” [Majmu Fatawa War Rasail, 13/128]
Demikian semoga bermanfaat.
Wabillahi at taufiq was sadaad.
Penulis: Yulian Purnama
Sumber: https://muslim.or.id/46306-mendapati-rukuk-bersama-imam-sudah-mendapati-rakaat.html
══════
Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: nasihatsahabatcom@gmail.com
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
MENDAPATI RUKUK BERSAMA IMAM, SUDAH MENDAPATI RAKAAT
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…