بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
LIMA CARA SALAM KETIKA SALAT
Bismillah was salatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Berikut beberapa ketentuan salam dalam salat:
1. Salam termasuk Rukun Salat. Sehingga orang yang meninggalkan salam baik dengan sengaja maupun lupa, maka salatnya batal.
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
مِفْتَاحُ الصَّلَاةِ الطُّهُورُ، وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ، وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ
“Kunci salat adalah bersuci, yang mengharamkannya adalah takbiratul ihram, dan yang menghalalkannya adalah salam.” [HR. Ahmad, Abu Daud, Turmudzi, dan disahihkan Syuaib al-Arnauth]
Makna:
Mengharamkannya: Batas yang mengharamkan untuk melakukan kesibukan di luar salat.
Menghalalkannya: Batas yang menghalalkan untuk melakukan kesibukan di luar salat.
2. Salam yang statusnya Rukun Salat adalah salam pertama, sedangkan salam kedua hukumnya Sunah. Rasulullah ﷺ pernah melakukan salam sekali.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan:
أن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كان يسلم تسليمة واحدة
“Bahwa Nabi ﷺ pernah melakukan salam sekali.” [HR. Baihaqi dan disahihkan al-Albani]
3. Inti dari salam adalah bacaan Assalamu alaikum wa rahmatullah….dst. Sementara menoleh ketika salam, hukumnya anjuran dalam Madzhab Syafiiyah. Sehingga salat tetap sah, sekalipun tidak menoleh ketika salam. Imam An-Nawawi mengatakan:
ولو سلم التسليمتين عن يمينه أو عن يساره أو تلقاء وجهه أجزأه وكان تاركا للسنة
“Jika ada orang yang mengucapkan salam dua kali ke kanan atau ke kiri, atau menghadap ke arah depan (tidak menoleh), salatnya sah, sekalipun dia meninggalkan sunah.” [al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 3/478]
4. Dianjurkan untuk menoleh secara maksimal ketika salam dua kali, sehingga pipi orang yang salat kelihatan dari belakang.
Dari Sa’d bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan:
كُنْتُ أَرَى رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ، وَعَنْ يَسَارِهِ، حَتَّى أَرَى بَيَاضَ خَدِّهِ
”Saya melihat Rasulullah ﷺ melakukan salam dengan menoleh ke kanan dan ke kiri, hingga aku melihat putihnya pipi beliau.” [HR. Muslim 582]
5. Tata cara salam ada lima:
a. Mengucapkan: ”Assalamu alaikum wa rahmatullah wa barakatuh” ketika menoleh ke kanan dan ke kiri.
Dari Abu Ubaidah:
أَنَّ ابْنَ مَسْعُودٍ كَانَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، وَعَنْ يَسَارِهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، يَجْهَرُ بِكِلْتَيْهِمَا
Bahwa Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu salam ke kanan dengan mengucapkan: “Assalamu alaikum wa rahmatullah wa barakatuh”, dan menoleh ke kiri dengan membaca: “Assalamu alaikum wa rahmatullah wa barakatuh”. Beliau mengeraskan keduanya.” [HR. Abdurazaq dalam Mushannaf, 3129]
Hal yang sama juga dilakukan sahabat Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhuma (Mushanaf Abdurazaq 3134]
b. Mengucapkan: ”Assalamu alaikum wa rahmatullah wa barakatuh” ketika salam pertama, dan mengucapkan: ”Assalamu alaikum wa rahmatullah” pada saat salam kedua.
Dari Wali bin Hujr radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan:
صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَكَانَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ: «السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ»، وَعَنْ شِمَالِهِ: «السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ»
“Saya salat bersama Nabi ﷺ. Beliau mengucapkan salam ketika menoleh ke kanan: ”Assalamu alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.” Dan ketika menoleh ke kiri, beliau mengucapkan: ”Assalamu alaikum wa rahmatullah.” [HR. Abu Daud 997 dan disahihkan al-Albani]
c. Mengucapkan: ”Assalamu alaikum wa rahmatullah” ketika menoleh ke kanan dan ke kiri.
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu:
رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ حَتَّى يُرَى بَيَاضُ خَدِّهِ
“Saya melihat Rasulullah ﷺ melakukan salam ke kanan dan ke kiri, mengucapkan ”Assalamu alaikum wa rahmatullah”, hingga terlihat putihnya pipi beliau.” [HR. Nasai, Abu Daud dan disahihkan al-Albani]
d. Salam pertama mengucapkan: ”Assalamu alaikum wa rahmatullah,” dan salam kedua mengucapkan: ”Assalamu alaikum.”
Dari Wasi’ bin Hibban, beliau pernah bertanya kepada Ibnu Umar tentang tata cara salat Nabi ﷺ. Beliau pun mempraktikkannya, di antaranya:
وَذَكَرَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ عَنْ يَمِينِهِ، السَّلَامُ عَلَيْكُمْ عَنْ يَسَارِهِ
Wasi’ menyebutkan, bahwa Ibnu Umar mengucapkan: ”Assalamu alaikum wa rahmatullah,” ketika menoleh ke kanan, dan mengucapkan: ”Assalamu alaikum,” ketika menoleh ke kiri. [HR. Nasai dan disahihkan Syuaib al-Arnauth]
e. Salam sekali dengan hanya mengucapkan ”Assalamu alaikum.”
Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan tata cara salat Nabi ﷺ:
ثم يسلم تسليمة واحدة، السلام عليكم، يرفع بها صوته، حتى يوقظنا
”Kemudian beliau salam sekali, mengucapkan: ’Assalamu alaikum,’ dengan mengangkat suaranya, sehingga membangunkan kami.” [HR. Ahmad dan disahihkan Syuaib al-Arnauth]
6. Nabi ﷺ terkadang salam sekali dengan menoleh sedikit ke arah kanan:
Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَلِّمُ فِي الصَّلَاةِ تَسْلِيمَةً وَاحِدَةً تِلْقَاءَ وَجْهِهِ يَمِيلُ إِلَى الشِّقِّ الْأَيْمَنِ قَلِيلًا
”Rasulullah ﷺ melakukan salam sekali ketika salat ke arah depan, dengan menoleh sedikit ke kanan.” [HR. Daruquthni, al-Hakim, dan disahihkan adz-Dzahabi]
Kesalahan Ketika Salam
Membuka tangan kanan dan kiri ketika menoleh pada saat salam.
Kebiasaan ini pernah dilakukan sebagian sahabat di zaman Nabi ﷺ.
Dari Jabir bin Samurah radhiyallahu ‘anhu:
”Ketika kami salat bersama Rasulullah ﷺ, kami mengucapkan ”Assalamu alaikum wa rahmatullah – Assalamu alaikum wa rahmatullah” sambil berisyarat dengan kedua kanan ke samping masing-masing. Kemudian Rasulullah ﷺ mengingatkan:
عَلَامَ تُومِئُونَ بِأَيْدِيكُمْ كَأَنَّهَا أَذْنَابُ خَيْلٍ شُمْسٍ؟ إِنَّمَا يَكْفِي أَحَدَكُمْ أَنْ يَضَعَ يَدَهُ عَلَى فَخِذِهِ ثُمَّ يُسَلِّمُ عَلَى أَخِيهِ مَنْ عَلَى يَمِينِهِ، وَشِمَالِهِ
”Mengapa kalian mengangkat tangan kalian, seperti keledai yang suka lari? Kalian cukup letakkan tangan kalian di pahanya, kemudian salam menoleh ke saudaranya yang di samping kanan dan kirinya.” [HR. Muslim, Nasai, dan yang lainnya]
Wallahu waliyyut taufiq.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
LIMA CARA SALAM KETIKA SALAT
Leave A Comment