Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata:
“Kita sangat yakin secara otomatis, bahwa tidak mungkin ada kudeta pedang, melainkan didahului oleh kudeta lisan dan ucapan (atau tulisan). Manusia tidak mungkin tiba-tiba langsung menghunuskan pedang untuk memerangi pemimpin (kaum Muslimin), tanpa ada yang memotivasinya. Pasti ada yang menyulut mereka, yaitu ucapan lisan (provokator).
Maka kudeta terhadap pemimpin dengan lisan itu merupakan bentuk KUDETA YANG SESUNGGUHNYA. Hal ini telah dijelaskan oleh As-Sunnah dan fakta di lapangan. Adapun As-Sunnah telah kalian ketahui (yaitu hadis tentang Dzul Khuwaishirah At-Tamimi yang memprotes Nabi ﷺ). Adapun secara fakta di lapangan, maka kita sangat yakin, bahwa kudeta dengan pedang merupakan cabang kudeta lisan dan ucapan.
Karena manusia tidak mungkin mengkudeta pemimpin secara tiba-tiba (ayo ambil pedang kalian untuk kudeta). Pasti ada benih dan muqaddimah, (yaitu) caci maki terhadap pemimpin, dan menutupi kebaikan-kebaikan mereka. Kemudian setelah itu hati mereka pun dipenuhi oleh rasa benci dan dengki hingga terjadilah bala.”