بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
#DakwahSunnah
#NasihatUlama
KRITIK TERHADAP PERKATAAN: “KALAU TIDAK BERTEMU SAYA DI SURGA, TOLONG CARI DAN TANYAKAN SAYA KEPADA ALLAH”
Inti perkataan ini adalah ingin menekankan pentingnya mencari teman yang saleh. Namun apakah perkataan demikian dibenarkan?
Pertanyaan berikut disampaikan oleh Al Ustadz Abu Salma Muhammad hafizhahullah:
Fadhilatu Asy Syaikh, semoga Allah memberi Anda kebaikan. Assalamu’alaikum.
Apa hukum seorang Muslim mengatakan kepada saudaranya: “Jika engkau tidak menemukan aku di Surga, maka cari aku, dan tanyakan kepada Allah tentang aku”. Seolah yang mengatakan meminta syafaat di Akhirat kepada orang lain yang masih hidup, untuk masuk ke dalam Surga atau untuk keluar dari Neraka.
Sebagaimana hal ini dilakukan sebagian ikhwah, berdalil dengan perkataan Ibnul Jauzi rahimahullah:
“Jika kalian tidak menemukan aku nanti di Surga bersama kalian, maka bertanyalah kepada Allah ta’ala tentang aku, dan katakanlah: Wahai Rabb kami, hamba-Mu Fulan dahulu sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang Engkau. Maka masukkanlah dia bersama kami ke dalam Surga-Mu “. Lalu Ibnul Jauzi rahimahullah menangis.
Semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan.
Jawaban Syaikh Walid bin Saifun Nashr hafizhahullah:
Ini adalah KEBID’AHAN. TIDAK PERNAH DILAKUKAN oleh para Salaf. Namun para wa’izh (orang yang sering berceramah tentang tazkiyatun nafs), dan para tukang cerita sering menyampaikan hal-hal semacam ini. Padahal ini TIDAK ada dalam Alquran dan As Sunnah.
Adapun kaum Mukminin (secara umum), memang mereka bisa memberi syafaat kepada saudara mereka. Namun TIDAK perlu mengatakan perkataan yang seperti ini.
[Dari grup WhatsApp Nashaih Fadhilatisy Syaikh Walid yang diasuh oleh Syaikh]
Syaikh Walid bin Saifun Nashr hafizhahullah adalah Ulama Muhaddits dari Bahrain, murid Syaikh Al Albani.
فضيلة الشيخ احسن الله إليك
السلام عليكم
ما حكم قول أحد المسلم لأخيه : إن لم تجدني في الجنة فابحث عني واسأل الله عني كأن يطلب من أخيه الحي أن يشفع له في الآخرة إما بدخول الجنة أو الخروج من النار…
كما فعلوا بعض الاخوة واستدلوا بقول ابن الجوزي رحمه الله : إن لم تجدوني في الجنة بينكم فاسألوا عني فقولوا : يا ربنا عبدك فلان كان يذكرنا بك
ثم بكى رحمه الله رحمة واسعة…
جزاكم الله خير.
هذا من البدع
لم يفعله السلف
ولكن الوعاظ والقصاص تخرج منهم مثل هذه الأمور
وهي ليست في الكتاب ولا السنة
وأما المؤمنون فإنهم يشفعون لإخوانهم
ولا يحتاج أن يقول المسلم هذا الكلام
Catatan tambahan dari Al Ustadz Abu Salma Muhammad hafizhahullah:
Bid’ahnya yaitu ketika kita berbicara kepada sesama kita: “Kalau tidak bertemu saya di Surga, tolong cari dan tanyakan saya kepada Allah”. Karena siapa yang tahu, bahwa ada di antara kita yang mendapatkan jaminan Surga?
Kecuali jika redaksinya berbentuk doa seperti berikut ini:”Tolong doakan saya masuk Surga… ”
Selain itu Allah itu tidak layak ditanya, namun Dia yang berhak bertanya. Tidak ada adabnya memertanyakan Allah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…