“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik). Mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”. [QS. Al-An’am: 82]
Dan keadilan yang paling adil adalah mengakui dan ikhlas dalam menauhidkan Allah taala, beriman dengan sifat-sifat dan nama-nama-Nya yang indah, ikhlas dalam beribadah hanya kepada-Nya.
Adapun kezaliman yang paling zalim adalah syirik (menyekutukan Allah). Allah taala berfirman:
إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” [QS. Luqman: 13]
Kezaliman itu ada tiga macam:
1. Kezaliman yang tidak akan diampuni Allah (jika meninggal belum bertobat darinya), yaitu syirik (menyekutukan Allah).
Allah taala berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِه
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik”. [QS. An-Nisa: 48]
2. Kezaliman yang tidak Allah biarkan begitu saja, yaitu kezaliman seorang manusia terhadap sesamanya. Sehingga di antara kesempurnaan sifat Maha Adil Allah adalah adanya qishash (balasan) atas masing-masing hamba-Nya sesuai dengan kezaliman mereka.
3. Kezaliman berupa dosa yang terjadi antara seorang manusia dengan Rabbnya selain syirik. Kezaliman ini berada di bawah kehendak Allah. Artinya jika Allah menghendaki Dia akan menyiksa orang yang zalim itu, atau jikalau berkehendak, maka Dia akan memaafkannya.