“Sesungguhnya orang yang paling utama bagi Allah adalah orang yang lebih dulu memberikan salam.” [Sunan Abi Dawud/Kitab Al-Adab/Bab fi Fadhl Man Bada`a bi As-Salam/hadis nomor 4522. Al-Baihaqi juga meriwayatkan hadis ini dalam Syu’ab Al-Iman (8518). Hadis Shahih. Lihat; Shahih Sunan Abi Dawud (5197), Shahih At-Targhib wa At-Tarhib (2703), dan Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir (3774)]
Yang dimaksud dengan orang yang paling utama dalam hadis ini tentu saja adalah orang yang paling baik. Sedangkan keutamaan memberi salam yang membuat orang yang melakukannya menjadi yang terbaik, adalah dikarenakan perbuatan tersebut merupakan salah satu perbuatan yang dianggap baik dalam agama Islam. Sebagaimana disebutkan dalam hadis Shahih berikut:
“Sesungguhnya ada seseorang bertanya kepada Rasulullah ﷺ: ‘Islam apakah yang yang paling baik? Beliau ﷺ bersabda: ‘Engkau beri makan orang yang membutuhkan dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal ataupun tidak’.” [Muttafaq ‘Alaih dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash. An-Nasa`i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah juga meriwayatkan hadis ini dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash]
DR. Musthafa Dib Al-Bugha mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan “Islam yang paling baik,” yaitu perbuatan yang paling baik di dalam agama Islam, dikarenakan mengandung banyak pahala. [Lihat Nuzhat Al-Muttaqin I/579/hadis nomor 845]
Adapun yang dimaksud “Mengucapkan salam,” yaitu memberikan salam kepada orang yang ditemuinya. Bukan mengucapkan salam di dalam salat ataupun mengucapkan salam ketika masuk rumah.
Adapun rahasia kenapa orang yang pertama mengucapkan salam merupakan orang yang utama, adalah dikarenakan salam itu sendiri yang merupakan syiar dalam agama Islam. Hal ini dapat dilihat dari perintah Rasulullah ﷺ kepada kaum Muslimin agar menyebarkan salam di antara mereka. Sebab dengan saling menyebarkan salam, akan tercipta rasa kasih sayang di antara sesama umat Islam. Dalam hadis disebutkan:
“Demi yang jiwaku berada di Tangan-Nya, kalian tidak akan masuk Surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak akan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian saya beritahu tentang suatu perkara, yang jika kalian lakukan, kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” [HR. Muslim (Kitab Al-Iman, hadis nomor 81), Abu Dawud (Kitab Al-Adab, hadis nomor 4519), dan Ibnu Majah (Kitab Al-Adab, hadis nomor 3682)]