Sunnah Nabi ﷺ adalah kapal penyelamat dan kendaraan keselamatan. Nabi ﷺ menganjurkan untuk berpegang teguh dengannya dan tidak melalaikannya.
Beliau ﷺ bersabda:
“Berpegang teguhlah kalian pada Sunnahku dan Sunnahnya Khalifah yang diberi petunjuk. Pegang teguhlah. Gigit dengan gigi geraham, dan jauhilah kalian dari perkara yang diada-adakan (dalam agama). Karena setiap perkara yang baru (di dalam agama) adalah bidah, dan setiap bidah adalah sesat.” [HR Abu Dawud: 4607, disahihkan oleh Syaikh Al Albani di kitab Sahih Sunan Abi Daawud]
وَحِيْنَ يُكْثِرُ الشَّرَّ وَالْفَسَادَ ، وتظهر البدع والفتن ، يَكُوْنُ أَجْرُ التَّمَسُّكِ بِالسُّنَّةِ أَعْظَمَ ، وَمَنْزِلَةُ أَصْحَابِ السُّنَّةِ أَعْلَى وَأَكْرَمَ ، فَإِنَّهُمْ يَعِيْشُوْنَ غربة بما يحملون من نور وسط ذلك الظلام ، وبسبب ما يسعون من إصلاح ما أفسد الناس.
Dan ketika menyebarnya keburukan dan kerusakan, kebidahan, dan fitnah, berpegang kepada Sunnah lebih besar lagi ganjarannya. Dan kedudukan Ahlus Sunnah lebih tinggi lagi mulia. Mereka hidup (dianggap) asing, disebabkan karena membawa cahaya kebenaran di kegelapan. Juga karena mereka berusaha memerbaiki kondisi manusia yang rusak.
“Sesungguhnya di belakang kalian (nanti) ada hari-hari yang (butuh) kesabaran. Yang bersabar pada hari-hari tersebut seperti halnya memegang bara api. Bagi yang beramal di antara mereka mendapatkan pahala seperti lima puluh orang yang beramal seperti amalannya.
Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah lima puluh orang dari kalangan mereka?”
Beliau ﷺ menjawab: “Lima puluh orang di antara kalian (para sahabat).” [HR Abu Dawud: 4341, As Sahihah: 494]
Maksudnya sepadan dengan pahala 50 sahabat.
Demikian Allahu a’lam.
Oleh: al-Ustadz Abu Ghozie As-Sundawie hafizhahullah