“Saya kehilangan Rasulullah ﷺ, padahal sebelumnya beliau tidur di sampingku. Tiba-tiba aku menjumpai beliau sedang sujud, dalam keadaan merapatkan kedua tumit beliau, dan ujung-ujung jari kaki beliau menghadap Kiblat.” [HR. Ibnu Khuzaimah 654. Al-A’dzami mengatakan: Sanadnya Sahih]
Hadis ini dicantumkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam judul bab:
بَابُ ضَمِّ الْعَقِبَيْنِ فِي السُّجُودِ
“Bab Merapatkan Dua Tumit Ketika Sujud” [Sahih Ibnu Khuzaimah, 1:328]
Tangan A’isyah tangan seorang wanita. Hanya akan mungkin bisa mengenai kedua kaki, jika kedua kaki itu dirapatkan. Jika kedua kaki direnggangkan, satu tangan tidak mungkin bisa mengenai dua kaki.
Catatan:
Perbedaan ini hanya dalam masalah Afdhaliyah. Artinya mana yang paling afdhal dan yang lebih sesuai Sunah. Jika ada orang yang salat dan posisi kakinya renggang, salatnnya sah, menurut mereka yang berpendapat dianjurkan untuk merapatkan kaki. Dan sebaliknya.
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)