KETIKA MATAHARI DIDEKATKAN DENGAN JARAK SATU MIL DI PADANG MAHSYAR
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
KETIKA MATAHARI DIDEKATKAN DENGAN JARAK SATU MIL DI PADANG MAHSYAR
>> Manusia tenggelam dalam peluhnya di Akhirat sesuai dengan kadar amalannya
Ketika manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar, matahari didekatkan sejauh satu mil dari mereka, sehingga manusia berkeringat, hingga keringat tersebut menenggelamkan mereka sesuai dengan kadar amalan masing-masing ketika di dunia.
“Pada Hari Kiamat matahari didekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga tinggal sejauh satu mil.” –Sulaim bin Amir (perawi hadis ini) berkata: “Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan atau alat yang dipakai untuk bercelak mata?” Nabi ﷺ bersabda: “Sehingga manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya (yakni dosa-dosanya). Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Ada yang sampai kedua lututnya, dan ada yang sampai pinggangnya, serta ada yang tenggelam dalam keringatnya.” Rasulullah ﷺ memberikan isyarat dengan meletakkan tangan ke mulut beliau.” [Hadis shahih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2864]
Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin rahimahullah mengatakan:
“Jarak satu mil ini, baik satu mil yang biasa atau mil alat celak, semuanya dekat. Apabila sedemikian rupa panasnya matahari di dunia, padahal jarak antara kita dengannya sangat jauh, maka bagaimana jika matahari tersebut berada satu mil di atas kepala kita?!” [Syarah al-‘Aqidah al-Wasithiyyah, 2/134]
Jika matahari di dunia ini didekatkan ke bumi dengan jarak satu mil, niscaya bumi akan terbakar. Bagaimana mungkin di Akhirat kelak matahari didekatkan dengan jarak satu mil namun makhluk tidak terbakar?
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah mengatakan, bahwa pada Hari Kiamat kelak tatkala manusia dikumpulkan di Padang mahsyar, kekuatan mereka tidaklah sama dengan kekuatan mereka ketika hidup di dunia. Akan tetapi mereka lebih kuat dan lebih tahan. Seandainya manusia sekarang ini berdiri selama 50 hari di bawah terik matahari tanpa naungan, tanpa makan, dan tanpa minum, niscaya mereka tidak mungkin mampu melakukannya, bahkan mereka akan binasa. Namun pada Hari Kiamat kelak mereka mampu berdiri selama 50 tahun tanpa makan, tanpa minum, dan tanpa naungan, kecuali beberapa golongan yang dinaungi Allah Taala. Mereka juga mampu menyaksikan kengerian-kengerian yang terjadi. Perhatikanlah keadaan penghuni Neraka yang disiksa (dengan begitu kerasnya), namun mereka tidak binasa karenanya. Allah Taala berfirman:
“Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab.” [QS. An-Nisa’: 56]. [Syarah Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah, 2/135]