“Barang siapa yang membunuh cecak sekali pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan.
Dan barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala yang kurang dari pahala pertama. Dan barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala, lebih kurang dari yang kedua.” [HR. Muslim, no. 2240]
Dari Ummu Syarik radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَمَرَ بِقَتْلِ الْوَزَغِ وَقَالَ « كَانَ يَنْفُخُ عَلَى إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ
“Rasulullah ﷺ memerintahkan untuk membunuh cecak. Beliau ﷺ bersabda:
“Dahulu cecak ikut membantu meniup api (untuk membakar) Ibrahim ‘alaihis salam.” [HR. Bukhari, no. 3359]
Kata Imam Nawawi, satu riwayat menyebutkan bahwa membunuh cecak akan mendapatkan seratus kebaikan. Dalam riwayat lain, membunuh cecak mendapatkan tujuh puluh kebaikan. Kesimpulan dari Imam Nawawi, semakin besar kebaikan atau pahala, dilihat dari niat dan keikhlasan, juga dilihat dari makin sempurna atau kurangnya keadaan. Seratus kebaikan yang disebut adalah jika sempurna, tujuh puluh jika niatannya untuk selain Allah. Wallahu a’lam. [Syarh Shahih Muslim, 14: 210-211]