بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
KENAPA HILANG NIKMAT IBADAH KEPADA ALLAH?
Terkadang seseorang telah beribadah, namun dikerjakan dengan malas, tidak semangat, dan tidak bersungguh-sungguh. Ia merasa berat untuk mengerjakannya, sekadar menggugurkan kewajiban. Hati pun tidak khusyuk, dan seringkali ia futur iman. Kenapa seperti itu ? Karena ketika beribadah ia tidak merasakan nikmatnya ibadah, manis dan lezatnya beribadah.
Adapun sebab-sebab tidak merasakan nikmat dalam beribadah di antaranya adalah:
01). Tidak ikhlas dalam beribadah
02). Tidak sesuai dengann Sunnah Nabi ﷺ
03). Terlalu capek dalam beraktivitas
04). Kurangnya rasa cinta kepada Allah
05). Tidak berusaha merenungi makna ayat yang dibaca dan mengetahui tafsirnya
06). Jarang berdoa kepada Allah agar bisa merasakan nikmatnya beribadah.
07). Jarang berlindung kepada Allah dari gangguan setan dalam beribadah.
08). Tidak selalu merasa diawasi Allah dalam ibadah yang sedang dilakukan.
09). Tidak ada rasa khawatir dan takut, seandainya ibadahnya itu tidak diterima.
10). Tidak menghadirkan hati dan fokus, serta konsentrasi dalam beribadah.
11). Tidak mengingat kebesaran Allah, kekuasaan-Nya dan juga kebaikan-kebaikan-Nya.
12). Jarang mengingat kematian, siksa kubur yang dahsyat dan nikmat kubur.
13). Jarang mengingat nikmatnya Surga dan ngerinya siksa hukuman api Neraka.
14). Tidak berusaha menyingkirkan hal-hal yang mengganggu konsentrasi seperti sajadah warna-warni, suara berisik dll.
15). Mengonsumsi makanan ataupun minuman yang haram, atau nafkahnya berasal dari penghasilan yang haram.
16). Tidak berada di belakang seorang imam yang bacaannya bagus, dan makmum merasakan rasa takutnya kepada Allah.
17). Tidak memiliki hati yang bersih.
Utsman bin ‘Affan رضي الله عنه berkata:
لو أن قلوبنا طهرت ما شبعنا من كلام ربنا وإني لأكره أن يأتي علي يوم لا أنظر في المصحف
“Sekiranya hati-hati kita suci, maka kita tidak akan pernah kenyang dari ucapan Rabb kita. Dan sungguh aku tidak suka, apabila berlalu satu hari tanpa membaca mushaf Alquran.” [Al-Baihaqi di dalam Syu’abul Iman V/237]
18). Banyak berbuat dosa dan maksiat
Dzun Nun رحمه الله telah berkata:
سَقَمَ الْجَسَدُ فِي الْأَوْجَاعِ وَسَقَمَ الْقُلُوْبُ فِي الذُّنُوْبِ، فَكَمَا لَا يَجِدُ الْجَسَدُ لَذَّةَ الطَّعَامِ عِنْدَ سَقَمِهِ، كَذَلِكَ لَا يَجِدُ الْقَلْبُ حَلَاوَةَ الْعِبَادَةِ مَعَ الذُّنُوْبِ
“Jasad sakit karena penyakit, dan hati itu sakit karena dosa. Maka sebagaimana jasad tidak akan dapat untuk merasakan lezatnya makan saat sakit, maka begitu pula dengan hati. Dia tidak akan mampu untuk mengecap nikmatnya ibadah karena berbagai dosa.” [Lihat Shifatus Shafwah IV/316]
Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata:
“Tidaklah seorang hamba yang melakukan sebuah dosa, melainkan akan lenyaplah darinya sebuah kenikmatan dari Allah Taala sesuai dengan besarnya dosanya tersebut. Maka jika dia bertobat serta kembali kepada Allah, niscaya nikmat tersebut, atau yang semisal dengannya nanti akan kembali kepadanya. Namun apabila dia terus menerus berbuat dosa, niscaya nikmat tersebut pun tidak akan kembali kepadanya. Serta dosa-dosa itu nanti akan terus melenyapkan sebuah kenikmatan dari seorang hamba hingga mencabut semua kenikmatan.” [Thariiqul Hijratain hal 271]
19). Cinta dunia yang berlebihan
Imam Ibnu Taimiyah رحمه الله berkata:
الذكر القلب بمنزلة الغذاء للجسد فكما لا يجد الجسد لذة الطعام مع السقم فكذالك القلب لايجد حلاوة الذكر مع حب الدنيا
“Zikir bagi hati itu seperti kedudukan makanan bagi jasad. Maka sebagaimana jasad tidak akan bisa merasakan lezatnya makanan tatkala sedang sakit, demikian pula hati tidak akan merasakan nikmatnya berzikir saat bersamaan dengan cinta dunia.” [Majmu’ al-Fatawa IX/312]
20). Berlebihan dalam makan dan minum
Imam asy-Syaafi’i رحمه الله berkata:
“Aku tidaklah pernah kenyang sejak 16 tahun silam, kecuali sekadarnya. Karena kekenyangan membuat badan jadi berat, hati menjadi keras, bisa menghilangkan kecerdasan, membuat sering tidur, serta lemah untuk beribadah.” [Siyar VIII/248]
Oleh: Ustadz Najmi Umar Bakkar (@najmiumarofficial)
══════
Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: nasihatsahabatcom@gmail.com
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…