Kaum Yahudi telah dinyatakan sifatnya sebagai kaum yang dimurkai Allah, karena mereka telah mengetahui kebenaran kerasulan Muhammad ﷺ dan Alquran, tetapi mereka menentangnya. Kaum Nasrani disebutkan sifatnya sebagai kaum yang sesat, karena mereka menginginkan kebenaran, tetapi ternyata menyimpang dari kebenaran itu. Adapun sekarang, kedua kaum ini telah mengetahui kebenaran Muhammad ﷺ sebagai rasul dan mengenalnya, tetapi mereka tetap menentangnya.
Oleh sebab itu, kedua kaum ini berhak menjadi kaum yang dimurkai Allah. Wahai kaum Yahudi dan Nasrani, berimanlah kepada Allah ta’ala, semua rasul-Nya, dan mengikuti Nabi Muhammad ﷺ, karena hal inilah yang diperintahkan kepada mereka di dalam kitab-kitab mereka, sebagaimana firman Allah:
“Tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di Akhirat. Sungguh kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: ‘Siksa-Ku akan Aku timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki, dan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami. (Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka mengerjakan yang mungkar, menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk, dan membuang dari mereka beban-beban belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya terang yang diturunkan kepadanya (Alquran), mereka itulah orang-orang yang beruntung.’ Katakanlah, ‘Wahai manusia, sungguh aku adalah utusan Allah kepada kalian, yaitu Allah Yang memunyai kerajaan langit dan bumi. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Yang menghidupkan dan mematikan. Oleh karena itu, berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya, nabi yang ummi, yang beriman kepada Allah dan kepada Kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya). Dan ikutilah dia, supaya kalian mendapat petunjuk.” (QS. Al-A’raf: 156–158)