Dan sesungguhnya tidak berangan-angan panjang merupakan kekayaan.
Barang siapa yang tidak berangan-angan memiliki apa yang ada di tangan manusia, niscaya dirinya tidak butuh kepada mereka” [HR. Ibnu al-Mubarak dalam az-Zuhd: 631].
Sa’ad bin Abi Waqqosh radhiallahu ‘anhu pernah berwasiat kepada putranya:
“Wahai anakku, apabila engkau meminta kecukupan, maka carilah dalam qanaah. Sesungguhnya dia adalah harta yang tak akan habis. Dan waspadalah engkau dari tamak, karena hal itu adalah kefakiran yang nyata.” [al-Mustatrof hal. 124]
“Saya memiliki dua harta, dan dengan keduanya saya tidak takut miskin. Keduanya adalah:
• Ats-tsiqqatu billah (yakin kepada Allah atas rezeki yang dibagikan) dan
• Tidak mengharapkan harta yang dimiliki oleh orang lain.”[Diriwayatkan Ad Dainuri dalam Al Mujalasah (963); Abu Nu’aim dalam Al Hilyah 3/231-232].
Ya Allah, jadikanlah hati-hati kami hati yang qanaah menerima pemberian-Mu, dan berkahilah pemberian tersebut. Berilah kami ganti yang lebih baik terhadap sesuatu yang luput dari kami di dunia ini. Aamiin. Allahu a’lam.