“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan memersempitnya (menyulitkannya), Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap (di dalam perut ikan):
Lailaha illa Anta Subhanaka Inni kuntu minadz dzalimin
”Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku adalah termasuk di antara orang-orang yang berbuat aniaya (zalim).” [QS. Al-Anbiya’ : 87]
“Doa Dzun Nun (Yunus) ketika ia memohon dari dalam perut ikan; (Lailaha illa Anta Subhanaka inni kuntu minadz dzalimin)
Sesungguhnya tidaklah seorang lelaki Muslim berdoa dengannya, memohon sesuatu, melainkan pasti Allah akan mengabulkan permohonannya.” [HR Tirmidzi : 3505 dishahihkan oleh Imam Al-Albani dalam Shahih Sunan Tirmidzi : 2785]
Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah berkomentar ketika menjelaskan makna dari doa ini:
أمّا دعوة ذي النون فإن فيها من كمال التوحيد والتنزيه للربّ عز وجل ، واعتراف العبد بظلمه وذنبه ما هو من أبلغ أدوية الكرب والهمّ والغمّ، وأبلغ الوسائل إلى اللَّه سبحانه? وتعالى في قضاء الحوائج
“Adapun doa Dzun Nun di dalamnya terdapat kesempurnaan tauhid, penyucian terhadap Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung. Serta terdapat di dalamnya pengakuan hamba terhadap kezaliman dan dosa yang telah ia lakukan, yang itu akan menjadi kunci utama hilangnya kesulitan, kesedihan serta kegundahan. Dan ia menjadi perantara yang paling baik yang menghubungkan hamba kepada Allah taala, supaya Dia memenuhi segala permohonannya.” [Zadul Ma’ad : 4/208]
Doa di atas adalah Doa Nabi Yunus ‘alaihissalam ketika beliau ditelan ikan, kemudian beliau merasa sedih. Lalu mengucapkan doa ini, maka hilanglah kesedihannya dan hilang pula kesulitan yang menimpa beliau.
Hanya saja ketika membacanya kita harus memahami maknanya. Kita mengakui kemahasucian Allah taala, Zat Yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia. Kemudian kita mengakui, membayangkan dosa-dosa serta kezaliman yang telah kita perbuat, kita merasa hina dina di hadapan Allah taala.
Ini yang selayaknya kita hadirkan dalam hati dan jiwa kita ketika melantunkan doa ini.
Wallahu a’lam
Dijawab dengan ringkas oleh: Ustadz Abul Aswad Al-Bayaty حفظه الله