بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
KANG CEPI DI ANTARA KEBODOHAN DAN KEKUFURAN
Banyaknya para dai penyesat umat yang mencoba untuk membodohi umat dengan menghalalkan musik merupakan suatu hal yang tidak mengherankan, karena memang hal ini telah lama dikabarkan oleh Rasulullah ﷺ:
لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِى أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ
“Akan ada dari umatku sekelompok kaum yang menghalalkan zina, kain sutra, khamr, dan alat musik.” [HR. Bukhari no. 5590 secara Mu’allaq dengan shigoh jazm]
Hanya saja cara “Kang Cepi” dalam mengelabuhi umat ini menurut hemat kami merupakan cara dan metode yang membuat bengong. Bukan karena kepiawaiannya dalam beristinbath, tapi karena keheranan kita, kok ada ya yang bisa sampai mengatakan dalam Alquran itu ada Surat Pemeyusyyik (mengambil gaya bicaranya “Kang Cepi”) dan mengatakan, bahwa Hasan bin Tsabit itu pemusik Nabi.
La Hau la wala Quwwata illa Billah.
Pernyataan ini pada hakikatnya menunjukan akan dangkal dan bodohnya “Kang Cepi.” Bahkan ini bisa dikatagorikan sebagai bentuk pelecehan terhadap Alquran itu sendiri.
Sementara menistakan Kalamullah dengan cara menjatuhkan kehormatan dan keagungannya termasuk perbuatan kufur yang nyata. Ini dijelaskan dalam firman Allah ﷻ:
وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ
لاَ تَعْتَذِرُواْ قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِن نَّعْفُ عَن طَآئِفَةٍ مِّنكُمْ نُعَذِّبْ طَآئِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُواْ مُجْرِمِينَ
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab: ”Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah: ”Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman.” [QS: At-Tauba: 65-66]
Al-Qadhi Iyyadh, seorang ulama bermazhab Syafi’i menegaskan, bahwa orang yang melecehkan Alquran atau Mushhaf terhadap sebagian isinya, maka orang tersebut dimasukkan kafir menurut kesepakatan para ulama. [Lihat Alam Syarah Asy-Syifa II / 549]
Kalau sekiranya betul di dalam Alquran itu ada Surat Pemeyusyyik dan menamai Surat Asy-syu’ara sebagai Surat Pemeyusyyik, lantas apakah boleh bagi seseorang itu membacakan Alquran dengan diiringi oleh alat musik?
Sementara ulama mengatakan, bahwa membaca Alquran dengan diiringi alat meyusyik itu adalah Perbutan Kufur. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Muhammad Al-Husaini dengan mengatakan:
وَأما الْكفْر بِالْفِعْلِ فكالسجود للصنم وَالشَّمْس وَالْقَمَر وإلقاء الْمُصحف فِي القاذورات وَالسحر الَّذِي فِيهِ عبَادَة الشَّمْس وَكَذَا الذّبْح للأصنام والسخرياء باسم من أَسمَاء الله تَعَالَى أَو بأَمْره أَو وعيده أَو قِرَاءَة الْقُرْآن على ضرب الدُّف
“Adapun bentuk kufur dengan perbuatan seperti sujud kepada patung, matahari, dan bulan, dan membuang Mushaf ke tempat sampah, melakukan praktik sihir yang di dalamnya ada unsur ibadah kepada matahari. Demikian juga menyembelih untuk patung, mengolok-olok salah satu nama dari Nama-nama Allah, atau perintah-Nya, atau ancaman-Nya, ATAU MEMBACA ALQURAN DENGAN DIIRINGI REBANA.” [Kifayatul Akhyar Hal. 494]
Hanya saja “Kang Cepi” dengan keangkuhan dan kesombongannya tersebut tidak merasa, bahwa dirinya itu berada dalam lubang kebodohan dan lubang kekufuran, yang hendaknya “Kang Cepi” bisa bertobat dan kembali kepada Allah. Bukan malah cari skripsi punya orang lain.
Wallahu’alam.
Oleh: Agus Susanto
══════
Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Leave A Comment