JIKALAU TIDAK ADA HADIS INI, KAMI PUN PASTI DI BARISAN TERDEPAN
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
JIKALAU TIDAK ADA HADIS INI, KAMI PUN PASTI DI BARISAN TERDEPAN
HANYA SAJA AGAMA KAMI MENGHARAMKAN DEMO!!!!
>> Tundukan akalmu pada tuntunan Rasulullah ﷺ
Mungkin seringkali sebagian dari kita menghadapi situasi “Tidak tahu” apa maslahat dari sebuah tuntunan agama. Atau bahkan yang kita tahu adalah kerugian besar bagi manusia, bila tuntunan itu diterapkan. Jika hal ini menimpa Anda, dan tuntunan itu benar-benar ada dasar dan dalilnya, maka katakanlah pada diri Anda: “Pasti ada kebaikan di dalamnya, yang akalku belum dapat memahaminya”. Yakinkan diri Anda, bahwa: “Di bailk kerugian yang tampak, pasti ada maslahat yang jauh lebih besar darinya”.
Kita bisa mencontohkan hal ini dalam syariat “Taat dan tunduk pada pemerintah yang sah”. Mungkin banyak dari masyarakat sekarang ini yang tidak sabar dengan kekurangan yang ada pada pemerintah saat ini. Dan akhirnya mereka memandang baik “Demonstrasi” untuk memerbaiki keadaan. Memang terlihat sangat logis. Dan mungkin banyak dari kita tidak bisa menjawab mengapa cara “Demo” dilarang oleh Islam?!
“Akan ada setelahku para PEMIMPIN yang tidak menjalankan petunjukku, dan tidak menerapkan sunnahku. Dan akan ada ditengah-tengah mereka orang-orang yang hatinya adalah HATI SETAN di dalam jasad manusia!”
Hudzaifah bertanya: “Apa yang aku lakukan bila aku menemui hal itu?”
Maka beliau ﷺ menjawab: “Tetaplah mendengar dan menaati pemimpinmu, walaupun punggungmu dipukul, dan uangmu dirampas. Tetaplah untuk mendengar dan menaatinya.“ [HR. Muslim, no: 1847]
Camkanlah perkataan beliau ﷺ “Walaupun punggungmu dipukul dan uangmu dirampas, tetaplah untuk mendengar dan menaatinya“.
Mungkin akal sebagian dari kita tidak bisa melihat maslahat dari perintah ini. Tapi jika kita mengaku sebagai Mukmin, yakni orang yang beriman, bahwa beliau ﷺ adalah utusan Allah, maka seharusnya kita menerima pesan beliau ini APA ADANYA. Bahwa pesan ini PASTI benarnya dan lebih besar maslahatnya.
Karena Allah adalah Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dan Dia tidak mungkin menyariatkan sesuatu yang mendatangkan kerugian lebih besar daripada maslahatnya! Begitu pula Nabi ﷺ adalah rasul yang menjadi rahmat bagi seluruh alam, khususnya bagi kaum Muslimin. Beliau ﷺ tidak mungkin ingin membinasakan umatnya!
Yakinlah, bahwa di balik pesan ini pasti ada maslahat yang sangat besar, dan kebaikan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Lakukanlah perbaikan yang sesuai dengan Islam, di antaranya dengan mendoakan kebaikan untuk pemimpin kita, menasihati dan memberi masukan kepada mereka dengan cara yang bermartabat, dan tidak merendahkan. Kemudian bersabarlah menjalani keadaan yang ada, hingga Allah mengubah keadaan ini.
Ingatlah firman Allah ﷻ (yang artinya):
“Itulah masa-masa (kejayaan dan kehancuran) yang Kami timpakan secara bergilir kepada manusia, (agar mereka mendapat pelajaran).“ [QS. Ali Imran: 140]
Ingat pula perkataan Hasan bin Sholeh rahimahullah:
“Sungguh bisa saja setan membukakan 99 pintu kebaikan untuk seorang hamba. Dengannya dia menginginkan satu pintu keburukan untuknya.” [Talbis Iblis, Ibnul Jauzi, hal: 37]
Ya, bisa jadi setan hanya menginginkan satu pintu keburukan untuk seseorang, yang dengannya dia ingin menghanguskan 99 pintu kebaikan yang dia jadikan sebagai jebakannya.
Semoga Allah melindungi kita semua dari godaan setan yang licik ini, amin.