JANGAN JADIKAN USIA TUA SEBAGAI HALANGAN UNTUK BERZIKIR KEPADA ALLAH
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
JANGAN JADIKAN USIA TUA SEBAGAI HALANGAN UNTUK BERZIKIR KEPADA ALLAH
>> Usia senja tidaklah menghalangi kita untuk meraih pahala
Ada seorang shahabiyah mulia bernama Ummu Hani radhiyallahu `anha. Nama lengkapnya Fakhitah binti Abi Thalib bin Abdil Muthalib Alhaasyimiyah Alqurosyiah, dikenal dengan kunyah(panggilan-pen) Ummu Hani radhiyallahu `anha.
Di sebutkan dalam Sunan Ibnu Maajah (3810) dan hadis ini dihasankan Syaikh Al-Albany rahimahullahu dalam Shahih Sunan Ibnu Maajah, bahwa suatu hari Ummu Hani datang kepada Rasulullah ﷺ dan berkata:
يا رسول الله دلني على عمل . فإني قد كبرت وضعفت وبدنت
: فقال ( كبري الله مائة مرة . واحمدي الله مائة مرة . وسبحي الله مائة مرة . خير من مائة فرس ملجم مسرج في سبيل الله . وخير من مائة بدنة . وخير من مائة رقبة )
“Yaa Rasulullah, tunjukkan kepadaku satu amalan. Sesungguhnya diriku telah menginjak usia tua dan badanku sudah mulai lemah.
Maka berkata Rasulullah ﷺ:
• Bertakbirlah seratus kali,
• Bertahmidlah seratus kali,
• Bertasbihlah seratus kali,
Sesungguhnya pahala dari kalimat tersebut:
• Lebih baik dibandingkan memersiapkan seratus kuda pilihan yang dipersiapkan untuk jihad fi sabilillah,
• Lebih baik dibandingkan seratus ekor unta yang disembelih dan dagingnya diberikan kepada fakir miskin,
• Lebih baik dibandingkan membebaskan seratus budak.
Hadis di atas menunjukkan betapa semangatnya Ummu Hani radhiyallahu `anha untuk terus beramal dan ibadah, dan betapa fakihnya beliau radhiyallahu `anha bertanya kepada Rasulullah ﷺ untuk meminta petunjuk amalan yang ringan tetapi besar pahala, karena disesuaikan dengan usia beliau radhiyallahu `anha.
Membaca hadis ini, membuat pembaca yang sudah lanjut usia mestinya terus semangat dalam beribadah kepada Allah
Hadis ini juga menunjukkan kepada kita, bahwa para shahabiyyah radhiyallahu `anhunna selalu di atas jalan kebaikan, dan selayaknya hal ini dicontoh wanita muslimah di zaman ini. Ketika fitnah semakin meluas dan merusak tatanan masyarakat (baca: fitnah wanita) dengan alasan kebebasan dan emansipasi wanita, seharusnya mereka kaum wanita muslimah semakin kembali memelajari Diinul Islam, dan mendengar nasihat para ulama untuk senantiasa menjaga hijab, dan menjauh dari hal-hal yang bisa menjadikan sumber fitnah.
Hanya Allah yang memberikan taufik dan hidayah-Nya.
• Yang dimaksud bacaan Takbir (Allahu akbar = Allah Maha Besar) adalah menetapkan keagungan atau kebesaran pada Allah taala dan tidak ada yang melebihi kebesarannya.
• Yang dimaksud bacaan Tahmid (Alhamdulillah = segala puji bagi Allah) adalah menetapkan kesempurnaan pada Allah dalam nama, sifat dan perbuatan-Nya yang mulia.
• Yang dimaksud bacaan Tasbih (Subhanallah = Maha Suci Allah) adalah menyucikan Allah dari segala kekurangan yang tidak layak bagi-Nya.
Lihat Komentar