بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
#DakwahTauhid
#BeSmartOpenYourEyes
INI DALILNYA KENAPA NABI ISA BUKAN TUHAN
Pertanyaan:
Apa bantahan Syaikh yang mulia terhadap mereka yang berdalil dengan ayat ini:
فَنَفَخْنَا فِيهِ مِنْ رُوحِنَا
“Maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya, sebagian dari ruh (ciptaan) Kami.” (QS at-Tahrim: 12)
Bahwa Nabi Isa ‘alaihis salam adalah anak Allah. Maha Tinggi Allah dari apa saja yang dikatakan oleh orang-orang yang zalim?
Jawaban Syaikh Abdullah bin Jibrin:
Ayat ini terdapat dalam surat at-Tahrim:
وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِنْ رُوحِنَا
“Dan (ingatlah), Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya. Maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya, sebagian dari ruh (ciptaan) Kami.” (QS at-Tahrim: 12)
Dan dalam surat al-Anbiya:
وَالَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهَا مِنْ رُوحِنَا
“Yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami.” (QS al-Anbiya: 91)
Ayat ini menegaskan, peniupan ruh itu pada diri Maryam, dan bahwa tiupan itu sampai ke kemaluannya, sehingga dia mengandung Nabi Isa ‘alaihis salam. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا
“Lalu Kami mengutus ruh Kami (Jibril) kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.” (QS Maryam: 17)
Dia adalah malaikat yang berkata:
إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لأهَبَ لَكِ غُلامًا زَكِيًّا
“Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Rabbmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.” (QS Maryam: 19)
Disebutkan dalam kitab tafsir, bahwa malaikat tersebut meniupkan ruh ke dalam saku baju Maryam, sehingga tiupan itu sampai ke dalam rahimnya. Lalu ia pun mengandung Nabi Isa ‘alaihis salam.
Yang dimaksud dengan ruh di sini adalah ruh yang Allah ciptakan, yang menghasilkan kehidupan, sebagaimana terjadi pada Nabi Adam ‘alahis salam. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ
“Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” (QS Hijr: 29)
Allah telah meniupkan ruh pada diri Nabi Adam ‘alaihis salam. Sama halnya dengan Nabi Isa ‘alaihis salam, beliau diciptakan dengan ruh ini, yang merupakan makhluk-Nya. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril.” (QS al-Qadr: 4)
Dan firman-Nya:
يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلائِكَةُ صَفًّا
“Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf.” (QS an-Naba: 38)
Jadi Nabi Isa ‘alaihis salam adalah MAKHLUK yang diciptakan dari tiupan ini, yang merupakan ruh ciptaan Allah, yang dengannya Dia menciptakan SEMUA MANUSIA. Dan yang pertama dari mereka adalah Nabi Adam ‘alaihis salam. Allah berfirman:
ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ
“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Nya, dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati.” (QS as-Sajdah: 9)
Atas dasar ini, maka TIDAK ADA KEISTIMEWAAN BAGI NABI ISA DENGAN RUH TERSEBUT. Justru beliau seperti MAKHLUK lainnya, yang terdiri dari ruh dan jasad, yang bisa bergerak dan bisa berbolak-balik dalam kehidupan ini. Wallahu a’lam. (Syaikh Abdullah bin Jibrin)
Disadur dari Menjawab Ayat dan Hadits Kontroversi, Pustaka at-Tazkia 2010.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…