Sifat Sholat Nabi

IMAM LUPA SUJUD AKHIR DAN LANGSUNG MENGUCAPKAN SALAM. MAKMUM HARUS BAGAIMANA?

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ 

 

MAM LUPA SUJUD AKHIR DAN LANGSUNG MENGUCAPKAN SALAM. MAKMUM HARUS BAGAIMANA?

Pertanyaan:
Kami melaksanakan salat Isya bersama imam. Dia bukan imam yang resmi. Pada rakaat terakhir dia tidak sujud akhir dan langsung salam tanpa ada seorang pun yang mengingatkannya. Setelah beberapa menit salah seorang mendatangi dan mengingatkannya, maka imam tersebut langsung bangkit dan berkata: “Kita ulangi rakaat terakhir untuk melengkapi sujud yang dia lupa mengerjakannya.
Apakah yang demikian itu dibenarkan ?
Jika sebaliknya, maka bagaimanakah yang benar?
Dan bagaimana bagi jamaah yang tidak ikut imam untuk menyempurnakan sujud terakhir?
Jawaban:
Alhamdulillah
Pertama:
Jika seorang imam lupa dalam salatnya, maka Nabi ﷺ telah menyuruh para makmum untuk mengingatkannya, seraya beliau bersabda:
( إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ أَنْسَى كَمَا تَنْسَوْنَ فَإِذَا نَسِيتُ فَذَكِّرُونِي ) رواه البخاري ( 401(
“Sungguh saya adalah manusia seperti kalian. Saya juga lupa sebagaimana kalian juga lupa. Maka jika saya lupa, ingatkanlah”. [HR. Bukhari: 401]
Sehingga menjadi kewajiban para jamaah masjid untuk bertasbih, agar imamnya sadar dan menyempurnakan dengan sujud yang dia lupakan.
Kedua:
Sujud pertama dan kedua, keduanya termasuk Rukun Salat yang menjadikan salat tidak sah tanpa keduanya. Barang siapa dengan sengaja meninggalkannya atau meninggalkan salah satunya, maka dia berdosa dan salatnya batal. Akan tetapi barang siapa yang lupa keduanya atau salah satunya, maka jika dia ingat diwajibkan baginya untuk menambahkannya, baik sebagai imam, makmum, atau salat sendirian. Barang siapa tidak mengerjakannya, maka salatnya tidak sah.
Syeikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin rahimahullah berkata:
“Rukun itu wajib dan lebih kuat dari kewajiban. Akan tetapi ada perbedaannya, rukun itu tidak bisa gugur karena lupa, sedangkan kewajiban itu gugur karena lupa, dan diharuskan Sujud Sahwi. Berbeda halnya dengan rukun. Oleh karena itu, barang siapa yang lupa melaksanakan rukun, maka salatnya tidak sah, kecuali dengannya”. [Asy Syarhul Mumti’: 3/315]
Beliau juga berkata:
“Yang menjadi dalil bahwa rukun tidak diharuskan melakukan Sujud Sahwi adalah bahwa Nabi ﷺ pada saat mengucapkan salam setelah dua rakaat dari salat Zuhur Atau Ashar, maka beliau ﷺ menyempurnakannya, dan melakukan Sujud Sahwi. Maka hal ini menunjukkan, bahwa rukun itu tidak bisa gugur dengan lupa, dan harus tetap dilaksanakan.” [Asy Syarhul Mum’ti’: 3/323]
Adapun yang telah dilakukan oleh imam Anda dengan mengulangi rakaat terakhir dengan sempurna setelah menyadarinya, adalah merupakan salah satu dari dua pendapat ulama dalam masalah tersebut. Bahwa barang siapa yang meninggalkan rukun pada rakaat terakhir dan tidak dia ketahui kecuali setelah mengucapkan salam, maka dia mengulangi rakaat tersebut dengan lengkap. Hal ini merupakan Madzhab Imam Ahmad rahimahullah.“ [Baca juga Al Mughni: 1/658]
Pendapat inilah yang menjadi pilihan Syeikh Ibnu Baaz rahimahullah, bahwa beliau pernah ditanya tentang seorang imam yang lupa sujud terakhir pada saat salat Ashar, maka dia berdiri dan menambah satu rakaat penuh, lalu bertasyahhud dan salam, kemudian melakukan Sujud Sahwi, dan berkata: “Inilah yang disyariatkan. Jika seorang imam lupa satu sujud dan langsung salam, kemudian dia sadar atau diingatkan, maka hendaknya dia berdiri lagi dan mengulangi rakaat tersebut, lalu menyempurnakannya, lalu mengucapkan salam, kemudian baru melakukan Sujud Sahwi setelah salam lebih utama. Demikianlah rincian hukumnya. Jika dia melaksanakan Sujud Sahwi sebelum salam tidak apa-apa. Nnamun setelah salam lebih utama”. [Majmu’ Fatawa Ibnu Baaz: 11/277]
Pendapat kedua dalam masalah ini adalah tidak harus mengulangi satu rakaat dengan lengkap, akan tetapi cukup dengan melaksanakan rukun yang dia lupa dan semua gerakan setelahnya. Hal ini merupakan pendapat Imam Syafi’i rahimahullah [Baca Al Majmu’ : 4/33]. Pendapat ini juga menjadi pilihan Syeikh Ibnu Utsaimin rahimahullah. [Baca Syarhul Mumti’: 3/374]
Kesimpulan:
Salatnya imam tersebut dan semua makmum yang mengikutinya adalah salat yang benar.
Adapun mereka yang tidak ikut menyempurnakan bersama imam dan tidak menambahkan sujud yang ketinggalan, maka salatnya TIDAK SAH. Mereka diwajibkan untuk mengulangi salatnya.
Wallahu A’lam.
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: nasihatsahabatcom@gmail.com
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
#sujudsahwi #imamlupasujudakhir #makmumharusbagaimana #rukunsalat #rukunsholat
Admin Nasihat Sahabat

Artikel Terbaru

TENTANG MUSIK DAN NASYID

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   TENTANG MUSIK DAN NASYID Syaikh Ahmad An-Najmi rahimahullah berkata: إن الأغاني معصية والمصر…

1 day lalu

KISAH RAJA NAJASYI (ASHHAMAH BIN JABAR) DARI ETIOPIA

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   KISAH RAJA NAJASYI (ASHHAMAH BIN JABAR) DARI ETIOPIA   Najasyi bisa dikatakan tabi’in,…

1 day lalu

PENGKHIANATAN KONSTITUSI

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   PENGKHIANATAN KONSTITUSI An Najasy adalah putra tunggal Raja Habasyah (Etiopia). Para punggawa kerajaan…

2 days lalu

APAKAH ALLAH BERBICARA DENGAN HURUF DAN SUARA?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   APAKAH ALLAH BERBICARA DENGAN HURUF DAN SUARA? Pertanyaan: Bagaimana cara menjelaskan kepada orang…

2 days lalu

SIFAT MURKA BAGI ALLAH

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   SIFAT MURKA BAGI ALLAH   Ahlussunnah meyakini Allah ﷻ memiliki sifat al ghadhab…

2 days lalu

MENGIMANI SIFAT MURKA ALLAH

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   MENGIMANI SIFAT MURKA ALLAH   Kemuliaan suatu disiplin ilmu sangat erat kaitannya dengan…

2 days lalu