Bertakwa kepada Allah adalah beribadah kepada-Nya dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Maka wajib atas setiap hamba untuk memelajari ilmu tentang perintah dan larangan Allah ﷻ.
Oleh karena itu, orang yang paling bertakwa adalah yang paling berilmu tentang agama Allah ﷻ, yaitu Nabi Muhammad ﷺ.
Az-Zahid Thalq bin Habib rahimahullah berkata:
اتقوا الفتنة بالتقوى فقيل له أجمل لنا التقوى فقال أن تعمل بطاعة الله على نور من الله ترجو رحمة الله وأن تترك معصية الله على نور من الله تخاف عذاب الله رواه أحمد وابن أبي الدنيا
“Hadapilah fitnah (malapetaka) dengan ketakwaan.”
Maka dikatakan kepada beliau: “Jelaskan kepada kami secara global apa itu takwa?”
Beliau berkata: “Takwa adalah engkau mengamalkan ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya ilmu dari Allah, dalam keadaan engkau mengharap rahmat Allah.
Dan engkau tinggalkan kemaksiatan kepada Allah berdasarkan cahaya ilmu dari Allah, dalam keadaan engkau takut azab Allah.” [Diriwayatkan Imam Ahmad dan Ibnu Abid Dunya).” [Lihat Minhaajus Sunnah, 4/315]
Dan perintah Allah yang paling wajib adalah tauhid, sedang larangan-Nya yang paling besar adalah syirik. Maka ilmu yang paling wajib dipelajari adalah ilmu tauhid dan mengenal syirik.
Makna Takwa
Thaliq Bin Habib Al’Anazi rahimahullah (ulama tabiin) mendefinisikan TAKWA:
“Takwa adalah mengamalkan ketaatan kepada Allah dengan cahaya Allah (dalil), mengharap ampunan Allah. Meninggalkan maksiat dengan cahaya Allah (dalil), dan takut terhadap azab Allah.” [Siyar A’lamin Nubala, 8/175]
Demikianlah sifat orang yang bertakwa. Orang yang bertakwa beribadah, bermuamalah, bergaul, mengerjakan kebaikan, karena ia teringat dalil yang menjanjikan ganjaran dari Allah ﷻ, bukan atas dasar ikut-ikutan, tradisi, taklid buta, atau orientasi duniawi.
Demikian juga orang bertakwa senantiasa takut mengerjakan hal yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya ﷺ, karena ia teringat dalil yang mengancam dengan azab yang mengerikan. Dari sini kita tahu, bahwa ketakwaan tidak mungkin tercapai tanpa memiliki cahaya Allah, yaitu ilmu terhadap dalil Alquran dan Sunnah Nabi ﷺ.