“Tidak ada kebaikan pada agama yang tidak ada ibadah salatnya.”
Apakah berarti salat yang ada pada agama-agama terdahulu semisal dengan salat yang ada pada Islam ataukah berbeda?
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah menjawab:
“Mengenai hadis ini saya tidak mengetahuinya, dan saya mengira hadis bahwa ini tidak Sahih. Namun pada agama-agama terdahulu memang terdapat ibadah salat. Dan memang benar bahwa dalam salat mereka itu terdapat rukuk dan sujud juga. Berdasarkan firman Allah ﷻ tentang Nabi Ismail:
“Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” [QS. Maryam: 58]
Ayat-ayat yang semisal ini banyak sekali. Dan hal ini menunjukkan, bahwa salat itu ada pada syariat-syariat sebelumnya, karena salat adalah penghulunya amalan ibadah, dan ia adalah ibadah yang paling utama setelah Dua Kalimat Syahadat. Oleh karena itu pendapat ulama yang rajih (kuat) mengenai orang yang meninggalkan salat karena lalai dan malas adalah, bahwa orang tersebut kafir, murtad dari Islam, dan dihukumi sebagai orang kafir.”