بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
HUKUM MENGUCAPKAN RIP (REST IN PEACE)
Pertanyaan:
Bagaimana hukumnya mengucapkan RIP, namun kita hanya mengambil makna dari artinya?
Jawaban:
بــسم اللّٰـه
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Tidak boleh bagi seorang Muslim mengucapkan RIP (Rest In Peace) = Beristirahatlah Dengan Tenang untuk orang yang meninggal, karena hal ini kebiasaan dari orang-orang kafir. Hendaknya seorang Muslim menghindari seruan-seruan kosong, bahasa menipu, dan seruan jahiliah.
Bila kubur dikatakan sebagai tempat istirahat, maka bahagialah orang-orang yang durhaka, benarlah seruan orang-orang Kafir Ateis. Kita banyak tertipu dan menipukan diri dengan bahasa muluk, namun kosong dari makna sekaligus sampah. Orang-orang kafir berimajiner karena rusaknya hidup mereka di dunia dengan maksiat, kekafiran, dan tumpukan dosa. Maka mereka berangan-angan sekiranya kubur adalah tempat istirahat dan tidak ada tanggung jawab.
Saya pernah menulis: “Mereka menangisi kematian bukan karena adanya takwa, namun karena tidak lagi dapat memerturutkan hawa.”
Allah ﷻ telah mengganti kata-kata kosong tersebut dengan yang lebih baik, yaitu Innaa lillahi wa innaa ilaihi raji’un, sebagaimana yang terdapat dalam firman-Nya:
الَّذِيْنَ اِذَاۤ اَصَا بَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۙ قَا لُوْۤا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِ نَّـاۤ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ
“(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).” [QS. Al-Baqarah: 156]
Dengan engkau mengganti ucapan yang baik dari ajaran Islam ke slogan-slogan kekufuran dan pengingkaran terhadap Hari Akhir, maka engkau telah mengganti apa yang baik dengan apa yang buruk. Dan ini tercela, mengikuti sesuatu tanpa ilmu.
Allah ﷻ berfirman:
قَالَ اَتَسْتَبْدِلُوْنَ الَّذِيْ هُوَ اَدْنٰى بِا لَّذِيْ هُوَ خَيْرٌ
“Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik?” [QS. Al-Baqarah: 61]
Sebagai seorang Muslim, dalam hidup jangan aneh-aneh. Terlebih terkait adat. Apalagi bila itu seruan muluk-muluk. Kita memiliki ajaran dan juga adab-adab yang terbimbing. Itu lebih lurus dan beradab. Dan jangan pula mengikuti kebiasaan orang-orang kafir.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ تَشَبَّه بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia bagian dari mereka.” [HR. Abu Daud no.4031]
والله تعالى أعلمُ بالـصـواب
Dijawab Oleh Ustadz Abu Abdurrahman Al-Atsary hafidzhahullah
Sumber: https://www.dakwahmanhajsalaf.com/2020/11/hukum-mengucapkan-rip.html
══════
Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: nasihatsahabatcom@gmail.com
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…