بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
HUKUM BERWUDHU SEBELUM TIDUR SAAT HAID
Pertanyaan:
Orang mau tidur berwudhu hukumnya Sunnah (sependek yang kami tahu). Untuk orang yang sedang haid, bagaimana hukumnya?
Jawaban:
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa Rasulillaah, amma ba’du.
Berkenaan dengan Sunnah untuk berwudhu sebelum tidur, landasan dalilnya sabda Nabi ﷺ dari hadis dari Al-Barro bin ‘Aazib radhiallohu ‘anhu:
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ
“Jika kamu mendatangi tempat tidurmu, maka wudhulah seperti wudhu untuk salat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu.” [HR Bukhari 239]
Pertanyaannya, apakah anjuran ini juga berlaku bagi wanita haid? Syeikh Sholeh Al-Munajjid dalam Islam Sual wal Jawab pernah ditanya pembahasan yang serupa, beliau menjawab:
والجواب: لا ، لأن حدث الحائض وهو خروج الدم مستمر ، فلا ينفعها الوضوء بتخفيف الحدث ، بل لو اغتسلت لم ينفعها الاغتسال
“TIDAK DISYARIATKAN (wudhu sebelum tidur bagi wanita yang haid), sebab hadas bagi wanita haid adalah darah yang keluar terus menerus. Tidak akan bermanfaat wudhu. Bahkan jika ia mandi (saat masih haid) sekalipun, juga tidak bermanfaat (tidak akan hilang atau berkurang hadasnya).” [Ref: https://islamqa.info/ar/answers/155247/هل-يشرع-الوضوء-للحاىض-قبل-نومها]
Al-Hafizh Ibnu Hajar menukil perkataan Ibnu Daqiq Al-‘Ied tentang pendapat Imam Syafi’i rahimahumullohu ajma’iin dalam Fathu Al-Bari:
نصَّ الشافعي رحمه الله على أن ذلك ليس على الحائض ؛ لأنها لو اغتسلت لم يرتفع حدثُها بخلاف الجنب لكن إذا انقطع دمها استحب لها ذلك
( فتح الباري ( 1 / 395
“Imam Syafi’I rahimahullah menyatakan, bahwa anjuran (berwudhu sebelum tidur) tidaklah berlaku pada wanita haid. Karena meskipun ia mandi, hadasnya tidak akan hilang. Berbeda dengan orang junub. Namun jika darah haid sudah berhenti dan tidak langsung mandi wajib, maka statusnya sama seperti orang junub” [Fath Al-Bari, 1: 395]
Semoga Allah memberikan taufik-Nya, hingga kita tak lelah untuk terus menuntut ilmu.
Wallahu a’lam,
Wabillahittaufiq.
Dijawab dengan ringkas oleh: Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله
Sumber:
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
HUKUM BERWUDHU SEBELUM TIDUR SAAT HAID
Leave A Comment