“Seorang Mukmin di dunia seperti orang asing. Tidak pernah gelisah terhadap orang yang mendapatkan dunia, tidak pernah saling berlomba dengan penggila dunia. Penggila dunia memiliki urusan sendiri, orang asing yang ingin kembali ke kampung Akhirat punya urusan sendiri.” [Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 379]
“Ya Allah, rahmatilah keasinganku di dunia. Selamatkanlah dari kesedihan di kuburku. Rahmatilah aku ketika aku berdiri di hadapan-Mu kelak.” [Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 379]
Orang yang tergila dengan dunia lupa akan Akhirat, gambarannya seperti yang disampaikan oleh Yahya bin Mu’adz Ar-Razi:
“Dunia adalah khamarnya setan. Siapa yang mabuk, barulah tersadarkan diri ketika kematian (yang gelap) itu datang. Nantinya ia akan menyesal bersama dengan orang-orang yang merugi.” [Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 381]
Ya Allah, mudahkanlah kami untuk memersiapkan bekal amalan saleh untuk menuju kampung Akhirat.