Istidraj adalah bentuk kesengajaan dan pembiaran yang diberikan Allah kepada umat-Nya berupa kenikmatan dan rezeki yang berlimpah, sementara ia terus-menerus melakukan kemaksiatan.
Sering kita temui kan? Orang yang terus bermaksiat justru rezekinya kian bertambah, nikmatnya tiada henti. Tapi itu semua harus diwaspadai, jangan-jangan itu adalah istidraj.
Dari Ubah bin Amir radhiallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda:
“Apabila Anda melihat Allah memberikan kenikmatan dunia kepada seorang hamba, sementara dia masih bergelimang dengan maksiat, maka itu hakikatnya adalah istidraj dari Allah.”
“Tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka. Sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al-An’am: 44)
[HR. Ahmad, no.17349, Thabrani dalam Al-Kabir, no.913, dan disahihkan Al-Albani dalam As-Shahihah, no. 414].
Semua tindakan maksiat yang Allah balas dengan nikmat, dan Allah membuat dia lupa untuk beristighfar, sehingga dia semakin dekat dengan azab sedikit demi sedikit, selanjutnya Allah berikan semua hukumannya, itulah istidraj.