Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:
“Perbuatan ghibah akan mengoyak/merusak puasa, sementara istighfar yang akan menambal/memerbaikinya. Maka barang siapa di antara kalian yang mampu untuk mendatangkan apa-apa yang bisa menambal puasa (yang terkoyak tersebut), maka hendaknya dia melakukannya.”
“Puasa adalah pelindung/perisai seseorang dari siksaan api Neraka, selama ia tidak mengoyak/merusaknya. Sementara ucapan yang jelek akan mengoyak perisai tersebut. Dan istighfarlah yang akan menambal/memerbaikinya.” [Lathoiful Ma’arif]
“Orang yang berpuasa senantiasa dalam kondisi ibadah, meskipun sedang tidur di atas kasurnya, selama ia tidak melakukan ghibah.” [Az-Zuhd, Hannad bin as-Sariy, 2/572]