HARGA SEBUAH DUNIA, ANTARA EMAS DAN TANAH TEMBIKAR

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
HARGA SEBUAH DUNIA, ANTARA EMAS DAN TANAH TEMBIKAR
Dunia adalah sesuatu yang indah. Keindahannya kadang melalaikan manusia dari tujuan penciptaannya berupa ibadah dan ketaatan kepada Allah.
Kecintaan kepada dunia seringkali membuat sebagian manusia menjadi serakah dalam mengejarnya, sampai dunia menjauhkannya dari kebaikan dan ketaatan, serta melanggar keharaman dalam agama.
Jika sudah menguasai hati sesorang hamba, maka dunia pun akan mengubahnya menjadi manusia kikir yang tidak ingin mengulurkan tangannya dalam bersedekah kepada fakir dan miskin.
Ia lebih rela menghabiskan harta bendanya untuk bersenang-senang dalam perkara yang tidak membuahkan pahala. Parahnya lagi, bila hamburkan uangnya dalam maksiat.
Orang seperti ini tidak mengerti hakikat dunia yang melalaikannya. Ia tidak mengerti bagaimana caranya membelanjakan dan menyalurkan harta bendanya untuk kehidupan Akhirat yang abadi.
Padahal apa yang kita infakkan di jalan-jalan kebaikan, semuanya akan menjadi tabungan pahala kita di Akhirat kelak, yang akan berguna dan abadi di sisi Allah tabaroka wa taala.
Adapun harta benda yang kita tumpuk dan kita habiskan tanpa digunakan untuk sedekah dan kebaikan ukhrawi yang abadi, maka semua itu tidak akan bermanfaat sedikit pun, bahkan ia akan habis dan diwarisi oleh keluarga kita.
Malik bin Dinar Al-Bashriy rahimahullah berkata:
لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا مِنْ ذَهَبٍ يَفْنَى، وَاْلآخِرَةُ مِنْ خَزْفٍ يَبْقَى، لَكَانَ الْوَاجِبُ أَنْ يُؤْثَرَ خَزْفٌ يَبْقَى، عَلَى ذَهَبٍ يَفْنَى. قَالَ: فَكَيْفَ وَاْلآخِرَةُ مِنْ ذَهَبٍ يَبْقَى، وَالدُّنْيَا مِنْ خَزْفٍ يَفْنَى.
“Andaikan dunia terbuat dari emas yang fana (tidak abadi), sedangkan Akhirat terbuat dari tanah tembikar yang abadi, maka kewajiban (seorang hamba) adalah mengutamakan tanah tembikar yang abadi di atas emas yang fana.
Nah, bagaimana lagi halnya (bila) Akhirat (surga) itu terbuat dari emas, sedangkan dunia terbuat dari tanah tembikar yang fana.” [Al-Jami’ Li Ahkam Alquran 20/24 karya Al-Qurthubiy]
Subhanallah, alangkah benarnya yang beliau katakan. Dunia bagaimanapun banyaknya, jika bukan untuk membangun istana di Akhirat, maka dunia itu tiada harganya sedikit pun.
Sebaliknya, dunia bagaimanapun sedikitnya, jika kita manfaatkan dan infakkan untuk Akhirat kita, maka ia jauh lebih mulia dibandingkan emas yang sebesar dunia.
Penulis: Ustadz Abdul Qodir Abu Fa’izah, Lc.
Sumber: markazdakwah.or.id
#hargasebuahdunia #duniainihina #emasdantembikar #duniafana #Akhiratkekal #tujuanpenciptaanmanusiadanjin #tujuandiciptakannyamanusiadanjin #Akhiratabadi
Admin Nasihat Sahabat

Artikel Terbaru

DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…

3 months lalu

BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…

3 months lalu

BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…

3 months lalu

LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…

3 months lalu

KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…

3 months lalu

SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…

4 months lalu