HAKIKAT ILMU ADALAH AMAL DAN TAKUTNYA SESEORANG KEPADA ALLAH
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
HAKIKAT ILMU ADALAH AMAL DAN TAKUTNYA SESEORANG KEPADA ALLAH
Hakikat seseorang disebut berilmu itu bukan dengan mengkhatamkan banyak kitab, atau banyak mengumpulkan maklumat, atau tahu banyak rumus dan kaidah. Namun hakikat ilmu adalah amal dan takutnya kepada Allah.
“Menuntut ilmu itu bukan meriwayatkan dari Fulan dari Fulan. Menuntut ilmu itu hanyalah rasa takut kepada Allah ‘Azza wajalla” [Siyar Salafis Shalihin 2/1001]
“Manusia yang paling berat siksanya pada Hari Kiamat adalah orang alim namun tidak bermanfaat ilmunya. Maka pelanggaran mereka itu seperti pelanggarannya kaum Yahudi.” [Ghidzaul Albab 2l521]
“Kami bukanlah ahli fikih (ulama). Kami hanya mendengar hadis lalu kami meriwayatkan. Akan tetapi hakikat ahli fikih itu orang yang mengetahui ilmu, lalu mengamalkannya.” [As Siyar 11/213]
Maka dengan mengamalkan ilmu, justru semakin kuat hafalan seseorang, sebagaimana dikatakan oleh: