HADIS PALSU TENTANG KEUTAMAAN PUASA SEPULUH HARI PERTAMA ZULHIJAH
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
HADIS PALSU TENTANG KEUTAMAAN PUASA SEPULUH HARI PERTAMA ZULHIJAH
Pertanyaan:
Ada sebuah selebaran yang di dalamnya memuat sebuah hadis mengenai keutamaan puasa pada sepuluh hari (Zulhijah), bunyinya:
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas dari Nabi ﷺ bahwa beliau bersabda:
● Hari di mana Allah mengampuni Adam ‘alaihis salaam adalah hari pertama dari bulan Zulhijah. Barang siapa berpuasa pada hari itu, niscaya Allah akan mengampuninya dari semua dosa.
● Hari kedua adalah hari di mana Allah mengabulkan doa Yunus ‘alaihis salaam, dan mengeluarkannya dari perut ikan paus. Barang siapa berpuasa padanya, maka ia seperti orang yang terus beribadah kepada Allah selama setahun penuh, tanpa bermaksiat sekejap pun dalam ibadahnya tersebut.
● Hari ketiga adalah hari di mana Allah mengabulkan doa Zakaria alaihis salaam. Maka barang siapa yang berpuasa di hari itu, niscaya Allah juga akan mengabulkan doanya.
● Hari keempat adalah hari dilahirkannya Isa alaihissalaam. Maka barang siapa berpuasa pada hari itu, niscaya Allah akan menepis musibah dan kemiskinan darinya, dan ia akan dibangkitkan di Hari Kiamat bersama para malaikat yang mulia.
● Hari kelima adalah hari dilahirkannya Musa ‘alaihissalaam. Maka barang siapa berpuasa pada hari itu, niscaya ia akan terbebas dari kemunafikan dan bebas dari siksa kubur.
● Hari keenam adalah hari di mana Allah memenangkan nabi-Nya dalam Perang Khaibar. Maka barang siapa berpuasa padanya, niscaya Allah akan melihatnya dengan penuh rahmat, sehingga ia tidak akan disiksa selamanya.
● Hari ketujuh adalah hari ditutupnya pintu-pintu Jahannam, dan tidak akan dibuka hingga selesai sepuluh hari tersebut (Zulhijah). Maka barang siapa yang berpuasa padanya, niscaya Allah akan menutupkan tiga-puluh pintu kesulitan darinya, serta membukakan tiga-puluh pintu kemudahan baginya.
● Hari kedelapan adalah hari yang disebut hari Tarwiyah. Maka barang siapa yang berpuasa padanya, niscaya ia akan diberi pahala yang tidak diketahui siapapun, kecuali hanya Allah taala.
● Hari kesembilan adalah hari yang disebut Hari Arafah. Maka barang siapa yang berpuasa padanya, niscaya akan menjadi tebusan atas dosanya selama setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang. Dan itu juga merupakan hari diturunkannya ayat: “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agama bagi kalian, Aku sempurnakan nikmat-Ku untuk kalian, dan Aku ridai Islam sebagai agama bagi kalian.”
● Hari kesepuluh adalah hari Idul Adha. Maka barang siapa yang berkurban padanya, niscaya pada setiap tetes darahnya akan Allah ampuni setiap dosanya dan keluarganya. Dan barang siapa yang memberi makan seorang Mukmin ataupun bersedekah di hari itu, niscaya Allah akan membangkitkannya pada Hari Kiamat dalam keadaan aman, dan timbangan amalnya menjadi lebih berat dibanding bukit Uhud.”
Jawaban:
Hadis ini; TIDAK KAMI KETAHUI ASALNYA.
Adapun mengenai keutamaan beramal pada sepuluh hari (pertama) Zulhijah, maka ini memang benar ada dalam beberapa hadis yang sahih, seperti hadis Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhuma, beliau berkata, bersabda Rasulullah ﷺ:
“Tidaklah ada hari-hari di mana beramal saleh padanya lebih dicintai Allah dibandingkan hari-hari ini, yakni sepuluh hari Zulhijah“.
Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, sekalipun berjihad di jalan Allah?”
Beliau ﷺ menjawab: “Sekalipun (dibandingkan) jihad di jalan Allah. Kecuali seorang yang maju (berjihad) dengan jiwa raganya dan seluruh hartanya, hingga tidak kembali dengan sedikit pun darinya”.
Berkata al-Majd dalam “al-Muntaqa,” diriwayatkan oleh Jamaah selain Muslim dan an-Nasaa’i [HR. Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah]
Wa billahit taufiq, wa shallallaah ala nabiyyina Muhammad wa aalihi wa shahbihi wa sallam.